PT JAS Bandara Lede Kalumbang Karyawan Pertanyakan Upah Kerja 

Para karyawan PT JAS sebelum masuk bertemu Direktur,Foto bersama depan Kantor PT Jas.

TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Masalah kesejahteraan bagi semua orang sangat berarti dalam kehidupan sekarang ini,Karyawan PT JAS di Bandara Lede Kalumbang, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT mempertanyakan kelanjutan janji kenaikan upah kerja.

 

Karyawan yang terdampak persoalan ini adalah CS Bandara Lede Kalumbang.

Dari sekian yang melakukan aksi mogok kerja,didominasi wanita dan 2 laki-laki, diantaranya; Mariance Routa,Rahman Zidan,Rofinus Talu (dari Kalimbu Kowo),Pebriana Rambu Dengi,Marha Ole,Asti Loba Metang,Yosephina Ranna.Bersama – sama ingin mempertanyakan kenaikan upah kerja karyawan di kantor PT Jas.

 

Yang awalnya dijanjikan kerja 3 bulan masa training akan mendapatkan kenaikan gaji namun hingga memasuki masa training berakhir, beberapa karyawan mengaku tidak mengalami kenaikan gaji.

“Padahal kami lakukan pertanyaan lewat grup dan pertanyakan langsung belum ada kejelasan,bahkan kartu pas masuk bandara sudah ditarik kembali sejak kemarin (7/10/2023),jelas mereka.

Karyawan ketika usai bertemu Direktur PT Jas terkait dengan mempertanyakan upah mereka.

Media Pasolapos.com berdasarkan pengeluhan keryawan PT Jas, melakukan konfirmasi kepada Direktur PT Jas Handry Harmansya Adnan Untuk mencari jawaban atas janji yang disampaikan oleh pimpinan PT JAS, beberapa karyawan pun mendatangi ruang kerja PT JAS tersebut sembari mencari kejelasan.

 

Kepada sejumlah awak media,salah seorang karyawan Cleaning Service (CS), Mariance Febriana Routa mengaku menyayangkan atas pelayanan di PT JAS.

 

“Bayangkan waktu tanda tangan kontrak, kami dijanjikan setelah training tiga bulan akan ada kenaikan gaji, tapi sampai sekarang tidak ada memang,” kata Mariance kepada sejumlah wartawan setelah bertemu pimpinan PT JAS, Minggu (08/10/2023).

 

Mariance mengaku, dengan persoalan tersebut dirinya dkk sudah mempertanyakan kepada Direktur PT JAS. Mereka juga mempertanyakan soal kontrak kerja atau SK.

 

Bahkan, kata Mariance, ketika mempertanyakan hal itu di perusahaan, mereka hanya diminta tanda tangan tanpa membaca isi kontrak tersebut.

 

“Sampai saat ini, kami belum diberikan kontrak kerja dan kami sudah pertanyakan pada perusahan tersebut. Tapi tidak diberikan dan kami hanya di suruh tanda tangan tanpa harus membaca isi kontrak,” ungkap Mariance.

 

Mariance menjelaskan, terkait masa training, dirinya dkk sudah menjalankan kewajiban tertanggal 01 Mei 2022 hingga 09 Oktober 2023 namun tidak ada perubahan pada kenaikan gaji.

 

“Kami sudah menjalankan kewajiban selama masa training berakhir tapi gaji kami tidak dianikan,” ujar Mariance.

 

Selain itu, Mariance mengakui, jika tidak ada gerakan, dirinya dkk dalam mempertanyakan hak mereka, maka tidak akan ada kejelasan seperti yang terjadi hari ini.

 

Rahman Zidan,dkk mempertanyakan hak mereka, barulah buku rekening dan BPJS diberikan kepada mereka sore hari setelah bertemu dengan Direktur PT Jas.

“Jika kami ini tidak datang ke kantor untuk pertanyakan,tidak akan ada pemberian buku rekening dan BPJS,termasuk SK Kontrak belum kami dapatkan”ucapnya.

 

“Sesudah kami datang pertanyakan ini, barulah buku rekening dan BPJS diberikan kepada kami. Kalau kami tidak pertanyakan, maka pastinya tidak diberikan,” ungkap Rahman Zidan.

Direktur PT JAS Handry Firmansyah Adnan.

Direktur PT JAS Handry Firmansyah Adnan ketika bertemu di ruangannya sore hari,(8/10/2023) menjelaskan terkait kartu Pos Masuk harus sampaikan ke Bandara Lede Kalumbang bagian yang urus diterminal.Sedangkan upah kerja karyawan disampaikan kepada wartawan tidak benar kata, Handry.Bahkan sampai menunjuk data,masalah ini urusan intern saja saya heran kenapa kasus ini bisa menyebar diluar? jelasnya.

 

 

 

(Red***Paul,Tim redaksi)

Tinggalkan Balasan