TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) bersama Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia (PMPI) menggelar dialog kebangsaan bertajuk tema ‘Internalisasi Wawasan Kebangsaan dalam Rangka Transformasi Polri Presisi Menyongsong Indonesia Emas 2045’ di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Senin 10 Juni 2024).
Dialog tersebut digelar secara Virtual dan Daring yang diikuti oleh berbagai Polda dan Polres di seluruh wilayah kerja.
Kegiatan tersebut ikuti oleh Perwakilan dari 32 organisasi kepemudaan seperti GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda Katholik hadir dalam acara ini.
Adapun dari elemen mahasiswa yang turut hadir yakni GMNI, HMI, PMII, IMM, LNMD, Hikmahbudhi, PMKR, Bem Nusantara, BEM SI, dan BEM Pesantren.
Narasumber Habib Luthfi dalam materinya menyoroti pentingnya definisi kebangsaan, yang menekankan pentingnya cinta tanah air.
Habib Luthfi meminta tokoh-tokoh masyarakat, tokoh politik, dan tokoh lainnya untuk bergandengan tangan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar lebih kokoh dan tidak membeda-bedakan suku, ras, Agama, Etnis dan hal-hal negatif lainnya yang dapat merusak citra bangsa yang besar ini. Ia mengatakan agar kekuatan bangsa tidak digoyang-goyang atau di pecah belah.
“Untuk Indonesia kita harus jaga TNI – Polri tidak boleh dipecah-pecah dan diadu-adu,” pungkasnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak membesar-besarkan masalah yang terjadi di Polri maupun TNI. Menurutnya, masyarakat harus mendorong agar TNI-Polri bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Polri sudah membuktikan berhasil menjaga stabilitas bangsa dengan baik dalam pilpres, mari kita dorong agar nanti dalam Pilkada Serentak Polri juga berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Surahno, S.H, M.Hum, menggarisbawahi pentingnya pendidikan Pancasila dan persiapan materi digital untuk generasi Z dan generasi Alpa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Surahno dalam materinya, menyampaikan terkait pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkokoh ketahanan bangsa sejak usia dini.
“Internalisasi dan aktualisasi ini harus dilaksanakan sejak usia dini,” kata Surahno.
Surahno mengingatkan tugas tersebut harus dilakukan seluruh unsur masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada di negeri Nusantara ini.
Ia juga mengharapkan bahwa ideologi pancasila harus tertanam dalam diri anak-anak generasi Z untuk menjaga persatuan bangsa.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Perwakilan dari 32 organisasi kepemudaan seperti GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda Katholik hadir dalam acara ini.
Adapun dari elemen mahasiswa yang turut hadir yakni GMNI, HMI, PMII, IMM, LNMD, Hikmahbudhi, PMKR, Bem Nusantara, BEM SI, dan BEM Pesantren.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut via daring dari polres Sumba Barat Daya yakni Wakapolres, bersama pejabat utama, para Kapolsek dan pers.
Red: Hans Wea