Penerapan Tatib Masker di tempat keramaian belum optimal,Bupati SBD tinjau Pasar Obakomi.

TAMBOLAKA–PS,Berdasarkan surat edaran kepala BNPB no SE.1/BNPB/03/2020, tentang pembentukan gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 19 tingkat provinsi dan kabupaten /kota.
Surat keputusan Bupati SBD no.190/KEP/HK/2020, atas perubahan surat no.131/KEP/HK/2020 tentang gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 19 kab.SBD thn 2020.

Beberapa masyarakat yang berjualan dan belanja di Pasar Oba Komi Tanpa kenakan Masker.

Dalam meningkatkan ketahanan daerah dibidang kesehatan , maka dilakukan percepatan penanganan corona virus disease 19 melalui koordinasi tugas yang bersinergi antar perangkat daerah, lembaga vertikal dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam mencegah serta mendeteksi covid-19.
Pemerintah bekerjasama dengan seluruh stakeholder dikabupaten SBD agar senantiasa menjaga kenyamanan dan ketentraman dalam meningkatkan pengawasan area transportasi publik khususnya pelabuhan ,bandar udara dan pos lalu lintas yang umumnya terjadi keramaian melalui pemeriksaan faktor resiko pada alat transportasi.
Selasa, (29/09/20). Bupati dr. Kornelius Kodi Mete bersama media meninjau pasar obakomi desa.pogotena kec.loura kab.SBD.

Bupati SBD, dr. Kornelis K. Mete saat tinjau pasar oba komi yang para pedagang serta pembeli yang lalai protkes.

Dalam tinjauan ini bupati SBD dr.kornelis kodi mete kepada seluruh pengguna jasa pasar, mengimbau agar tetap mengikuti protokol kesehatan dalam hal ini tetap memakai masker , jaga jarak , dan selalu mencuci tangan dengan sabun serta menjaga pola makan yang teratur.
Namun dalam tinjauan ini bupati SBD dr.kornelis Kodi Mete bersama media berkaitan dengan pandemi yang masih membludak didaratan sumba.
Secarah fakta dari hasil sweeping yang dilakukan, sangat mengecewakan karena masih terlihat banyak masyarakat yang lalai menggunakan masker sesuai anjuran protokol kesehatan.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus corana rupanya tidak diimbau oleh masyarakat.
Penerapan new normal disalahartikan oleh masyarakat pemahaman yang kurang menjadi kendala dalam menghadapi situasi ini.
Sehingga dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus corana pemerintah akan tegas dalam memberikan sanksi kepada masyarakat.
Sampai berita ini dimuat pemerintah berharap, agar kebersamaan, kekompakan dan solidaritas dalam memutus mata rantai covid 19 tetap bersinergi …

Tinggalkan Balasan