Pemda SBD ” sinergitas membangun daerah”.

Tambolaka – PasolaPos.Com. Tidak hanya janji politis, Pemda SBD terus perjuangkan gagasan percepatan pembangunan di daerah yang sesuai dengan Perpres no.18 tahun 2020 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020-2024 dan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 4 Tahun 2019 tentang Rencana pembangunan jangka menengah daerah provinsi NTT tahun 2018-2023.

Bupati SBD dr. Kornelis Kodi Mete dan Wabup SBD Marthen Christian Taka, S.IP

Hal ini dibuktikan oleh Pemda SBD dengan membenahi infrastruktur dan Sumber Daya Manusia yang mumpuni.

Bupati SBD dr. Kornelis Kodi Mete dengan program 7 jembatan emasnya yakni desa bercahaya, desa berair, desa berkecukupan pangan, desa sehat, desa cerdas, desa tentram, dan desa wisata. Kini telah dirasakan dampaknya pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Secara keseluruhan pembangunan di kabupaten Sumba Barat Daya terus mengalami kemajuan. Beberapa diantaranya dapat dlihat dari kemajuan wisata, pendidikan dan juga infrastruktur.

Saat ini pemda SBD gencar menggaungkan desa pariwisata untuk membantu ekonomi masyarakat, terutama ketersediaan tour guide bagi wisatawan lokal maupan manca negara.

Sumba yang pada umumnya terkenal karena wisatanya ini, tentu memerlukan tenaga/jasa baik ahli bahasa ataupun jasa transportasi sehingga wisatawan tidak merasa kesulitan selama melakukan perjalanan mengunjungi setiap lokasi wisata yang di inginkan.

Melihat banyaknya wisatawan yang berdatangan, pemerintah SBD juga terus mendukung kemajuan pendidikan khususnya untuk sekolah berbasis pariwisata. Sudah banyak sekolah pariwisata yang berkembang sangat maju untuk kab. SBD. Salah satunya SMK Pancasila Tambolaka yang merupakan sekolah model/ contoh bagi SMK lainnya di kab. SBD.

Adapun dengan kemajuan Wisata ini, juga dapat mengurangi kekurangan lahan kerja bagi para sarjana yang menganggur di kab. SBD. Lulusan sarjana yang ada dapat diberdayakan sehingga dengan hal tersebut para sarjana dapat kreatif menciptakan peluang kerja tanpa bergantung pada jurusannya.

Ketersedian sekolah-sekolah sampai ke jenjang perkuliahan tinggi yang ada di kab. SBD juga turut berdampak pada pendidikan dan kemajuan ekonomi masyarakat. Dimana dengan adanya kampus/sekolah tinggi seperti Stimikom Sumba dan STKIP Weetebula ini, dapat mengubah waja Kab. SBD umumnya sumba yang dinilai sebagai pulau penyumbang kemiskinan dan terbodoh di NTT, sesuai pernyataan Gubernur NTT.

Untuk membantu masyarakat terutama pendidikan bagi anak ke jenjang yang lebih tinggi, pemda menyalurkan bantuan berupa beasiswa kepada mahasiswa/i yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SBD. Dan juga pemda memberlakukan bagi setiap kepala desa wajib membiayai sekokah, bagi anak yang berprestasi di dalam desanya dari anggaran dana desa yang ada.

Perlahan-lahan waja kab. SBD mulai berubah, menghadapi bencana covid-19 yang kian marak, pemda SBD terus bergerak menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Tim satgas covid-19 terus melaksanakan vaksinasi keliling juga giat Polres SBD diharapkan dapat menyadarkan warga agar mematuhi aturan lalu lintas dan juga mencega kecelakan yang tidak diharapkan.

Pembangunan infrastruktur juga tengah dilakukan terutama pada badan jalan yang mengalami kerusakan para di seputaran ibukota kabupaten yang menjadi akses masyarakat ketika beraktifitas baik untuk ke pasar, sekolah dan ke tempat kerja.

Memang terlihat bahwa pemda terlambat untuk menangani hal tersebut, tetapi semuanya juga harus melalui proses. Untuk itu mari mengkritik tetapi tak jangan lupa untuk memberikan solusi, karena pemimpin yang baik tidak terlahir dari ombak yang tenang.

 

RED(Paul/Ray-D/Tim-Paspos).

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan