Panen Perdana Jagung Hibrida Kodim 1629/SBD

Tambolaka,Pasolapos.Com – Berbagai upaya terus dilakukan Jajaran Kodim 1629/SBD selain pada pencegahan penyebaran COVID-19, juga mengatasi dampak yang ditimbulkannya, diantaranya memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pelaksanaan kegiatan panen raya perdana di Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara,SBD.

Kali ini Kodim1629/SBD bersama Pemkab Sumba Barat Daya dan Kelompok Tani Kadughu Mopir menggelar panen raya jagung dan penanaman bibit jagung di Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara,Kabupaten Sumba Barat Daya,Sabtu (24/04/2021).

 

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi dan membina masyarakat dalam hal mewujudkan ketahanan pangan nasional yang tidak bergantung terhadap bantuan melainkan menjadikan petani yang mandiri.

(Kiri-Kanan) Dandim 1629/SBD Letkol Inf.Laode M. Sabaruddin,Bupati SBD dr.Kornelius K. Mete, Kapolres SBD AKBP Yoseph F. H. Mandagi,S.I.K.,Ketua Kelompok Tani Kadughu Mopir dan masyarakat Desa Hameli Ate.

Hadir pada kegiatan ini Bupati SBD dr. Kornelis Kodi Mete, Kodim 1629/SBD Letkol Inf Laode M. Sabaruddin, Kapolres SBD Yoseph F.H Mandagi, S.I.K.,kelompok Tani Kadughu Mopir Agustinus Wakur Kaka, jajaran OPD SBD, anggota keamananTNI/Polri, masyarakat desa Mali Ate, dan insan pers.

Agustinus Wakur Kaka ketua kelompok tani Kadughu Mopir pada kesempatannya mengapresiasi atas pendampingan dan motivasi dari Dandim 1629/SBD dan jajaran yang telah memebantu dalam menciptakan petani yang mandiri. Motivasi dan dukungan dari Dandim 1629/SBD tersebut dibuktikan dalam bentuk nyata dengan terselenggaranya panen raya sekaligus penanaman jagung bersama pemda SBD dan para anggota kelompok tani di desa Hameli Ate.

Bupati SBD didampingi Dandim 1629/SBD,Kapolres dan Rombongan ketika disambut dalam pembukaan kegiatan panen Jagung Hibrida Perdana.

Menjadi petani sukses dan berhasil menurut Agus tidak harus selalu bergantung terhadap bantuan. Dalam hal ini, seluruh SKPD ( Satuan Kerja Perangkat Daerah ), bukan hanya bupati dan Dinas pertanian agar saling bekerjasama dan tidak mementingkan ego sektoral sehingga dapat mendukung para petani untuk mewujudkan ketahanan pangan yang dapat membantu perekonomian masyarakat.

Dihadapan bupati SBD dr. Nelis Kodi Mete, Dandim 1629/SBD Letkol Inf Laode M. Sabaruddin dan Kapolres SBD Yoseph F.H Mandagi, S.IK serta seluruh hadirin. Dirinya menyampaikan kendala yang dihadapi para petani saat ini baik di SBD, NTT dan bahkan seluruh Indonesia. Dengan perubahan sistem yang terjadi, Agus berharap agar pemerintah dalam hal ini bupati dan dinas pertanian dapat memperjuangkan soal ketersedian pupuk bagi para petani.

” Dengan perubahan sistem yang sangat susah saat ini, kita para petani berharap agar pak bupati dan dinas pertanian dapat berjuang untuk para petani, sehingga dapat menjadikan para petani tangguh dan dapat terlepas dari belenggu kemiskinan.” Ucap Agus.

Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Laode M. Sabaruddin pada kesempatanya menyebutkan bahwa manusia pada umumnya adalah makluk sosial yang hidup saling berdampingan dan segala hal yang terjadi di dunia akan ada keterkaitannya, sehingga keberhasilan dari kegiatan ini juga merupakan karena adanya kekompokan dan kerjasama yang erat baik dari jajaran kodim 1629/SBD ataupun kelompok tani di desa Hameli Ate.

Sebagai komandan Kodim 1629/SBD dirinya berharap agar selalu dilakukan evaluasi terus menerus akan hasil yang didapatkan saat ini, sehingga selain penanganan terhadap covid-19, perekonomian masyarakat harus tetap berjalan dan ketahanan pangan dari pemerintah pusat juga harus ditingkatkan.

Dengan banyaknya lahan tidur di wilayah SBD yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, dirinya menyanyangkan hal tersebut pasalnya dari hasil uji laboratorium terakhir yang dilakukan Kodim 1629/SBD, tanah di wilayah SBD bisa sampai pH 7 yang merupakan lahan yang cocok untuk menanam jagung/ lahan pertanian walaupun dengan kondisi tanah yang berbatu.

Dari tempat ini pula Dandim 1629/SBD mengajak bahkan memaksa masyarakat khususnya kelompok tani untuk tidak terlalu berharap pada bantuan, tetapi bagaimana agar petani dapat mandiri dengan pikiran dan akal yang tuhan berikan, dapat digunakan untuk menciptakan kreatifitas dalam memanfaatkan ketersedian alam sebagai pupuk untuk pertanian.

Potret lokasi Panen Jagung Hibrida yang sangat indah dan disebelah kiri gambar terdapat bak penampung air dari sebuah sumber mata air yang ada tidak terlalu jauh dari lokasi.

Situasi SBD yang saat ini gencar pembangunan hotel terutama untuk bidang pariwisata tentu akan membutuhkan bahan pangan yang banyak kedepannya. Hal ini menurut Dandim 1629/SBD menjadi sala satu potensi yang harus dimanfaatkan oleh para petani ataupun kelompok tani dalam meningkatkan nilai ekonomi dari hasil pangan.

” Ini menjadi potensi yang baik kedepannya, bagaimana agar petani memanfaatkan lahan yang tidur untuk diolah dan berternak dengan baik. Agar kedepan nanti pasarannya suda jelas akan kemana.” Tutur Dandim 1629/SBD.

Bupati SBD dalam menyampaikan beberapa poin penting terkait penggunaan pupuk organik dan cara bertani sukses dalam menghadapi ketahanan pangan.

Bupati SBD dr. Kornelis Kodi Mete dalam kesempatanya merasa senang dan bahagia dengan kegiatan panen raya ini, dirinya meyampaikan bahwa jarang sekali terjadi di kabupaten SBD ini, setelah melakukan panen dan di lanjutkan dengan penanaman kembali. Menurutnya perilaku seperti inilah harus yang diinginkan agar terus berkesinambungan.

Terkait pupuk yang menjadi kendala para petani, bupati SBD berharap agar kelompok tani dapat mandiri untuk tidak selalu berharap pada bantuan, tetapi bagaimana agar para petani dapat menciptakan pupuk organik sendiri. Saat ini di kecamatan Wewewa Selatan sedang didorong untuk menghasilkan pupuk organik cair dan suda dilakukan uji coba terhadap tanaman jagung. Sehingga bila hasilnya bagus, harapan daripada petani akan tersedianya pupuk organik dapat tercapai.

Pada kesempatan ini juga dr. Nelis menyampaikan bahwa kedepan nanti akan ada ketersedian teknologi yang dapat membantu para petani dalam meningkatkan ketahanan pangan.

” kemarin dari komisi IV DPR RI suda janjikan, tahun depan pak bupati kita akan kasih alat untuk menanam yang seperti di Sumba Tengah. Jadi kedepan kita tidak akan kesulitan lagi.” Tutur Nelis.

Dengan program kabupaten jagung ini, pemerintah daerah SBD tidak mengesampingkan tujuan utama yakni mengatasi stunting dan kemiskinan, sehingga ketersedian daging dan telur juga di prioritaskan dalam hal ini di bidang peternakan.

Dari tempat ini pula dr. Nelis mengucapkan rasa terimakasihnya terhadap Kodim dan Polres yang telah bersama membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejateraan masyarakat.

“Sekali lagi terima kasih pak DANDIM, Kapolres dan semuanya.Hari ini kita sudah mulai, pelan-pelan kita ajarkan petani menjadi petani hebat,cerdas dan pintar.Serta kita wujudkan fondasi daerah yang kita harapkan adalah desa mandiri pangan”,Lanjut dr.Nelis.

 

 

Di lokasi berbeda Paulus Pati Dara sala satu warga desa Mali Ate yang dijumpai usai kegiatan ini sangat bersyukur dan mendukung dengan program dari Kodim 1629/SBD ini, karena menurutnya sangat bermanfaat bagi warga setempat selain menjaga keamanan, juga membantu dan mendampingi masyarakat dalam hal meningkatkan ketahanan pangan.

 

(Paul-SN/Ray)…

Tinggalkan Balasan