Masyarakat Tak Perlu Panik, Yulianus : Cukup Terapkan PHBS

(kemeja tenun warna biru) Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumba Barat Daya : dr. Yulianus Kaleka (dok. Foto, Dd/pp)

Tambolaka, PP – Keresahan yang timbul di masyarakat akibat informasi yang mengatakan Kabupaten Sumba Barat Daya sudah ada yang positif Covid-19 itu tidak benar. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya Yulianus Kaleka sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, saat ditemui di Gedung DPRD SBD, Kamis (30/4/2020) siang.

Yulianus Kaleka menjelaskan terkait Rapid Test bahwa alat tersebut untuk screening dan tidak menjadi alat diagnostik.

“alat tersebut tidak mendiagnosa seseorang dinyatakan positif atau negatif. Kan dia screening maka dia menjadi petunjuk awal dari hasil reage tidak disebutkan positif rapidnya, reaktif dan non reaktif. Reaktif itulah yang akan ditindaklanjuti untuk memastikan apakah positif atau negatif menurut pemeriksaan swab” tuturnya.

Hasil rapid test yang dilakukan kepada pasien di daerah khususnya di kabupaten Sumba Barat Daya dikirim ke Surabaya kemudian untuk hasil pemeriksaan akan dilaporkan dari Surabaya apakah hasilnya positif atau negatif.

“kemarin juga dilaporkan terkait dengan hasil dari swab dari Rumah Sakit Umum Waikabubak atas dua warga SBD yang dikirim dari Sumba Barat, juga pengambilan swab di sana dan surat resmi itu disampaikan hasilnya, positifkah atau negatif dari hasil, kemarin juga surat resmi yang disampaikan adalah negatif” katanya.

Yulianus juga menghimbau kepada masyarakat agar merujuk pada sumber berita yang resmi dan pasti.

“sampai dengan hari ini kita belum punya PDP (Pasien Dalam Pengawasan), kita belum punya suspect, kita belum punya penderita positif, tetapi bahwa dibalik itu walupun kita belum memiliki itu, kita hanya pada jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang semakin berkurang sekarang, dari jumlah ODP 202, sekarang ODP kita tinggal 50 yang masih sementara dipantau” imbuhnya.

Masyarakat harus lebih siaga, sehingga seluruh peluang akan terpaparnya Covid-19 menjadi sangat minim bahkan tidak terjadi sama sekali.

Walapun kita belum ada penderita Covid-19, jika kita tidak mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah maka akan menjadi ancaman bagi kita.

“walaupun kita belum ada penderitanya tetapi bahwa akan sangat memudahkan lalu lintas ini. 

Yang wajib kita lakukan adalah menggunakan masker, untuk meminimalkan penularan karena percikan ludah dan batuk. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mencuci tangan pakai sabun, harus hindari kerumunan, jangan jalan kesana kemari terus menerus, tetap di rumah dan makan makanan yang bergizi” himbaunya.

Semua masyarakat membangun kesadaran yang tinggi, setiap orang harus bertanggungjawab terhadap dirinya masing-masing dan terapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti stop buang air besar sembarangan, dan cuci tangan pakai sabun karena erat kaitannya dengan Covid-19.

Yulianus mengapresiasi kinerja semua tim yang bekerja di lapangan atas dedikasi yang tinggi dengan semangat bersama dalam penanganan Covid-19. 

“di setiap daerah dengan semangat bersama, satu tujuan, semua tidak ingin daerahnya terpapar, tetapi bahwa yang saya lihat kekompakannya sangat luar biasa, kita mesti bertahan sampai Covid-19 hilang dari Negara kita” ungkapnya mengakhiri.

 

Penulis : Tim Pasola Pos

Editor : Dd/pp

Tinggalkan Balasan