Tambolaka, Pasolapos.com – Dalam rangka memperingati hari Pahlawan 10 November 2021, Kodim 1629 Sumba Barat Daya (SBD) menyelenggarakan Upacara memperingati Hari Pahlawan di halaman Makodim 1629 Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/11/2021).
Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Alfat Denny Andrian menjadi Inspektur Upacara, sedangkan Komandan Upacara Kapten Inf. Tito Batista Lato, Perwira Upacara Kapten Inf. Zunaidin.
Pengibar bendera Serda Marzuki, Kopda B. Maipauw dan Praka Rengga Marliano F. Sedangkan Pembaca UUD 1945 Letda Inf. Johanis Andrias Tanik.
Upacara memperingati Hari Pahlawan ini diikuti oleh pasukan diantaranya Kasdim 1629/SBD, Para Danramil, Para Perwira Staf Kodim 1629/SBD, Anggota Staf Kodim 1629/SBD, Anggota Koramil 1629-01/Laratama dan Anggota Koramil 1629-02/Kodi.
Dalam amanat Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh Dandim 1629 mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya, pada hari ini tanggal 10 November 2021 kita dapat bersama-sama memperingati hari pahlawan.
Negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan berkali-kali pemberontakan lokal dikeluarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun namun selalu mengalami kegagalan ratusan tahun kita terpecah pecah karena politik devide at impera atau politik adu domba.
“Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (suku, agama ras dan antar golongan), karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928,” ungkap Menteri Sosial RI.
Lebih lanjut dikatakan, kita harus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasar sloka: Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda namun tetap satu jua.
Kita harus lebih maju dari tahun sebelumnya. Kita akan buktikan pada dunia, kalau bersama kita bisa mewujudkan cita-cita para pahlawan karena kita bukan bangsa lemah, yang menerima kemerdekaan sebagai hadiah penjajah secara bersama kita menyalahkan dan mengusir bala tentara terkuat.
“Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang kita peringati sebagai hari Pahlawan ini harus kita contoh, dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan,” kata Menteri Sosial RI.