PASOLAPOS.COM – Sumba Barat Daya, 5 September 2023 – Informasi viral tentang tilang anggota lantas yang mengakibatkan korban jiwa di media sosial ternyata tidak benar. Kasat Lantas Polres Sumba Barat Daya telah memberikan klarifikasi terkait peristiwa ini.
Kasat Lantas Polres Sumba Barat Daya menegaskan bahwa informasi yang beredar luas di media sosial, diunggah oleh seorang pemilik akun Facebook bernama Juang Lacrimo, tidak sesuai fakta. Kasat Lantas mengarahkan masyarakat untuk menghubungi bagian Reskrim Sumba Barat Daya untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Media Pasolapos.com telah melakukan konfirmasi kepada Kasat Reskrim terkait peristiwa ini. Dalam klarifikasinya, Kasat Reskrim menegaskan bahwa anggota Lantas Polres Sumba Barat Daya tidak terlibat dalam tilang kejar yang berakhir tragis.
Menurut Kasat Reskrim, setelah dilakukan pengambilan keterangan terhadap pemilik akun Facebook Juang Lacrimo, ia mengakui bahwa hanya menyebarkan informasi yang diterimanya, tanpa memastikan kebenaran informasi tersebut. Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa Juang Lacrimo tidak berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat peristiwa tersebut terjadi.
Setelah dipanggil ke Polres, Juang Lacrimo menghapus postingannya dan mengklarifikasi bahwa informasi yang ia sebarkan tidak benar. Dia juga meminta maaf kepada masyarakat dan kepolisian Sumba Barat Daya atas tindakannya yang telah menyebabkan kegaduhan.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh beberapa saksi yang berada di TKP, kecelakaan tersebut terjadi akibat aksi melarikan diri sejumlah individu yang melihat petugas. Beberapa warga juga menyatakan bahwa mereka tengah balapan motor, sehingga kecepatan yang tinggi menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Pihak kepolisian telah melakukan penelusuran terhadap informasi yang telah meresahkan masyarakat. Namun, pengunggah informasi tersebut mengakui bahwa ia menyebarkan peristiwa dengan cara yang salah.
Menurut Iptu Rio Rinaldy Panggabean, anggota Lantas yang terlibat dalam peristiwa tersebut sudah melepas pakaian dinasnya dan berada di tempat lain saat peristiwa terjadi. Irul, salah satu anggota Lantas yang sedang dalam giat operasi zebra, berhenti membantu korban kecelakaan yang terjadi di dekatnya.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa informasi yang viral di media sosial tidak selalu akurat, dan penting untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.