PASOLAPOS.COM – Masalah KDRT merupakan persoalan yang sering terjadi ditengah masyarakat khususnya di Kabupaten SBD, ahkir-akhir ini kasus KDRT semakin meningkat mengundang perhatian dari seluruh masyarakat,pemerhati masalah sosial,dan pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan terhadap kasus yang melanda kekerasan dalam rumah tangga.
Pemerintah Desa Kalena Wanno dalam menentukan kebijakan pembangunan dalam desa mempunyai perhatian atas isu yang terjadi dalam masyarakat lebih khusus KDRT.Penjabat Desa Kalena Wanno Damiana Dada Gole,bersama aparat Desa,Sekretaris Daniel Dimu Deke,bendahara Marieti Wala,Kapala seksi Vinsensius Ghunu berkompromi bersama mengambil tema KDRT dalam pelatihan hari ini(27/9/2023)dihadiri oleh lembaga-lembaga dalam desa dari unsur PKK,LPM,HANSIP,Pengelola Paud,Tokoh Masyarakat.pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan terlihat peserta antusias mengikuti materi yang disampaikan narasumber dan keterlibat dari beberapa perwakilan lembaga dalam desa sangat banyak.
Termasuk aparat desa mulai dari Rt,Kadus,Aparatur desa terlihat membantu kelancaran kegiatan pelatihan.
Pemerintah Desa Kalena Wanno mengambil tema KDRT.Kali ini pelatihan dipercayakan kepada Yayasan Pakta Sumba,makalah dibawakan oleh salah satu staf utama yayasan Pakta Sumba yaitu Amos Wunu.sebelum menyampaikan materi,penjabat Desa Kalena Wanno membuka pelatihan secara resmi.Damiana menyampaikan pelatihan yang kita adakan ini dapat memberikan pengetahuan dan pencerahan tentang KDRT mari kita sama-sama berdiskusi tentang KDRT untuk mencari solusi agar meminimalisir tingkat KDRT dalam desa Kalena Wanno.penjabat desa mengajak agar dalam pelatihan ini membawa manfaat didalam keluarga,dengan ini pelatihan saya buka dengan resmi,mengakhiri sambutan.
Amos Wunu sebagai pembawa materi menyampaikan faktor utama terjadinya KDRT awal pemicu adalah keadaan ekonomi dimana persoalan menempati urutan pertama,dalam keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga sehingga terjadilah KDRT,dalam keluarga yang berperan suami lebih pada patrialisme disini terjadilah keributan karena suami merasa lebih punya peran dalam menentukan sesuatu dalam keluarga ini juga menjadi pemicu,termasuk selingkuh antara suami istri mempunyai teman dekat untuk memberikan perhatian kepada orang lain ketimbang dalam rumah tangga.
Pelatihan KDRT yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Kalena Wanno pada pertengahan pelatihan dibentuklah 2 kelompok yaitu kelompok perempuan dan kelompok laki-laki antara dua kelompok mempertahankan ide masing-masing.
Amos Wunu mengharapkan pada akhir pelatihan disimpulkan agar tidak terjadi KDRT dalam keluarga perlu ada keterlibatan dalam keluarga dalam menentukan kebijakan kepentingan bersama dalam interen keluarga,harus ada saling memahami antara satu sama lain termasuk bersifat mengalah diantara dalam keluarga,membangun komunikasi dengan baik,hindari prasangka buruk utamakan kepercayaan yang dibangun dalam diri,memberitahukan pendidikan emosional kepada anak-anak.intinya membangun konsep kesetaraan dalam keluarga ini yang penting bagi keluarga.
Menurut Amos Wunu sebagai pembawa materi KDRT dirinya berharap agar seluruh masyarakat Desa Kalena Wanno menjadi contoh bagi masyarakat SBD tidak ada terjadi KDRT dalam Desa Kalena Wanno,tutupnya.
(Red***Paul)