TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Sebanyak 121 kilometer jalan di Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dihotmix.
Dari 121 kilometer jalan tersebut menelan dana senilai Rp8 miliar lebih atau Rp 8.882.649.708,81. Pengerjaan jalan di Kota Tambolaka tersebut oleh pengawas konsultan dari PT Konindo Panorama Konsultan.
Sementara itu, kontrak pelaksana jalan long segmen jalan dalam kota tambolaka sebanyak Rp.8 Milyar lebih sesuai papan informasi,Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur tersebut adalah CV Maghu Ate sebagai pelaksana yang merupakan salah satu perusahaan tergabung dalam grup Bumi Indah.
Salah satu jalan lapen yang dihotmik tahun ini di Kota Tambolaka adalah jalan Mawar, Ketoka Dana, Dusun 2, Desa Kelana Wanno, Kota Tambolaka.
Jalan ini penghubung antara Desa Kalena Wanno dan Desa Weepangali, Kota Tambolaka. Pengerjaan jalan ini memiliki jarak tempuh mencapai 910 meter.
Dari pengerjaan jalan tersebut, sebanyak 51 kilometer yang telah selesai. Jalan yang dikerjakan ini termasuk ada jalan yang sangat rusak parah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten SBD, Wilhelmus Woda Lado, ST, kepada media Pasolapos.com, belum lama ini di saat sosialisasi di Desa Kalena Wanno.
“Jadi panjang yang harus ditangani itu 121 kilometer. Tahun 2022 memang tangani beberapa segmen, 2023 juga beberapa segmen, dan 2024 agak sedikit menurun. Karena tahun 2023 kita habiskan 21 miliar dalam kota. Kali ini menurun sedikit karena memang situasi pemilihan jadi anggarannya turun jadi Rp8 miliar lebih untuk jalan lintas Kota Tambolaka,” katanya.
Kadis PUPR SBD Wilhelmus juga mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) SBD telah mengusulkan sejumlah jalan yang masih belum tersentuhkan seperti jalan penghubung antara Kalena Wanno dan Kampung Belakang.
Berdasarkan pantuan sudah 2 tahun Misalnya jalan pertigaan dari Rumah Makan Dulu hingga ke Kantor Desa Kalena Wanno rusak parah bahkan salah satu deskernya hampir nyaris patah saat musim huhan tiba.
“Jalan ini ketika dokter Nelis duduk di sini dia bangun ini hotmix dan ini yang diutamakan waktu itu. Memang dekernya yang perlu mendapat perhatian yang utama kita bisa pakai anggaran pemeliharaan tahun ini untuk membangun deker.
Kalau jalan tidak mungkin,kita akan usakan tutup lubang dengan sirtu, tapi itu tidak ada anggarannya. Kita sudah usul anggaran 2025 di pusat,”ucapnya.
kata Wilhelmus.kalau deker saya minta bagian yang tangani jalan dalam kota bisa melihat agar deker ini bisa menjadi pertimbangan untuk dikerjakan tahun ini sambil menunggu peningkatan pembangunan jalan dari perempatan kantor pos giro tambolaka menuju kelurahan Waitabula,kampung belakang,jelasnya pada saat sosialisasi di Desa Kalena Wanno beberapa waktu lalu belum lama ini.
(Red…Paul Pasolapos.com)