TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Pengawasan dan pemberian sanksi bagi pengusaha yang melakukan pekerjaan terhadap karyawan dari warga di SBD perlu mendapatkan perhatian oleh pemerintah kabupaten SBD lewat dinas Nakertrans.Fungsi dinas Nakertrans mengawasi pergerakan para pekerja disetiap instansi swasta maupun kantor-kantor lainya. Kepala Dinas Nakertrans Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yeremias Tanggu mengatakan, sudah dua kali gagal bertemu langsung dengan Kepala Bandara Lede Kalumbang Agus Priyatmono.Kadis Nakertrans bersama staf pada (07/11/2023) sudah kali ke dua berusaha bertemu Kepala Bandara dan belum berhasil. Tujuan ingin bertemu Kepala Bandara terkait kehadiran PT JAS sebagai pihak yang merekrut karyawan untuk Clining Service,landscape,cargo,parkir dan sekolah penerbangan di lingkup kerja Bandara Lede Kalumbang.

Yakub B. Mezang bersama staf sebanyak 5 orang dari Dinas Nakertrans,saat itu tidak mendapatkan data lengkap.Sebelumnya PT JAS menghadap ke Dinas Nakertras (23/10/2023) tidak membawa data lengkap.Menurut Kabid Yakub B. Mezang ketika ditemui mengatakan tidak bisa memberikan keterangan tanpa seijin pimpinan namun waktu itu ia sempat mengatakan hanya SK kontrak saja yang mereka bawa.

Sejak berlanjutnya persoalan protes dari karyawan tentang upah kerja dari PT JAS sampai hari ini belum selesai,Dinas Nakertrans SBD sudah beberapa kali melakukan investigasi terhadap PT JAS dan berhubungan dengan itu Kadis ingin bertemu dengan Kepala Bandara Lede Kalumbang terkait kehadiran PT Jaya Anoegrah Sentosa (JAS) sebagai pihak yang merekrut karyawan untuk cleaning service, parkir, landscape, cargo dan sekolah penerbangan di bandara tersebut.
Karyawan pergi menghadap ke Dinas Nakertrans pada saat itu bertemu langsung Kadis Nakentras. Pengakuan Kadis Nakertrans pada media ini pada bulan lalu (19/10/2023) sesuai dengan pernyataan Kadis pada terbitan di laman Pasolapos.com.
“Adik-adik karyawan datang kekantor untuk mengadukan nasibnya,sangat miris jika gaji karyawan tidak sesuai UMR,sementara UMR SBD tahun 2023 sebesar Rp.2.123,994”,ucapnya.Kadis masih menyampaikan berterima kasih kepada karyawan/i tersebut sudah mendatanginya dan jujur.
“Kami tidak tahu kalau seperti itu pelayanan dari PT JAS,tetapi kami kami siap mendengar keluh kesah adik-adik.Besok kami akan bersurat ke pihak PT JAS dan kami akan mendengarkan keterangan dari pihak perusahaan,sehingga nanti kita klarifikasi masalah ini”,katanya dihadapan para karyawan cs diruang kerjanya (19/10/2023).
Menurut Kadis Nakertrans, Yeremias Tanggu dalam pembicaraan,dirinya kecewa mengatakan “Sudah dua kali saya turun sendiri,belum ketemu terus kepala bandara, tadi hanya diterima oleh KTU-nya saja.dalam pertemuan dengan KTU, ada yang perlu disampaikan kepada Kepala Bandara beberapa hal,” kata Yeremias Tanggu saat dihubungi via telepon seluler, pada Selasa, (7/11/2023).
Jelas kadis menambahkan bahwa yang disampaikan dirinya ke KTU ada beberapa hal penting terkait PT JAS yang sedang beroperasi di Bandara Lede Kalumbang, Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya.
Ketegasan Kadis Nakertrans saat konfirmasi lewat telpon “Semua dokumen belum dilaporkan,belum ada dukumen lengkap dilaporkan oleh PT JAS ke dinas Nakertrans SBD” ujarnya.
Lebih lanjutnya “Kontrak perubahan juga tidak dilaporkan, aturan perusahaan juga tidak disampaikan ke Dinas Nakertrans Sumba Barat Daya. Sehingga kami mau ketemu Kepala Bandara Lede Kalumbang untuk konfirmasi dokumen-dokumen penting terkait hadirnya PT JAS di Kabupaten Sumba Barat Daya,” katanya menambahkan.
Menurutnya,ketegasan pihaknya tetap komitmen dan konsistensi menunggu Kepala Bandara Lede Kalumbang, Agus Priyatmono kembali ke Sumba Barat Daya setelah masa cutinya.
Sementara itu, KTU Bandara Lede Kalumbang Abdul Azis (7/11/2023) ketika ditemui diruang kerjanya mengatakan, Kepala Bandara Lede Kalumbang,Agus Priyatmono tengah berada di luar Pulau Sumba,kemungkinan masuk kantor hari Kamis atau hari Jumad.
“Sekarang masi ada di luar, belum pulang karena ada cuti”,ucapnya singkat.

Mantan Kepala Bandara dan Salah satu tokoh masyarakat yang memahami Bandara Lede Kalumbang yakni Anis Keraf yang ditemui media ini (7/11/2023) dikediamannya mengatakan terkait problematika Eks karyawan PT JAS, Kepala Bandara Lede Kalumbang sebagai pemberi anggaran harus transparan.Saran Anis Keraf kepada Kepala Bandara dia harus bertanggung jawab terhadap persoalan yang terjadi di bandara,ditambahkan lagi oleh Anis sebelum problem ini melebar ke luar harusnya kepala bandara melakukan mediasi antara pihak-pihak yang bernilai,katanya.
“Kalau saja pak Kepala Bandara tegas, terbuka soal anggaran, pasti ada jalan keluar soal masalah eks karyawan PT JAS, karena kalau anggaran kecil pasti berdampak pada gaji juga kecil. Dan soal gaji yang jauh dari umpah minimun regional (UMR) itu tidak wajar, harusnya mendekati UMR,” tandasnya.
Media ini berusaha menghubungi pihak PT JAS tapi sampai saat ini belum mendapatkan informasi.
(Red***Paul,)