“IRIGASI LOKOLIKU ” Masih Menuai Masalah

TAMBOLAKA,PASOLAPOS.COM – Menindaklanjuti kerusakan irigasi lokoliku kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya NTT , Belum lama ini komisi C DPRD kabupaten Sumba Barat Daya melakukan Rapat Dengan Pendapat ( RDP ) yang berlangsung di ruang Paripurna DPRD sumba barat daya .

 

Rapat Dengar Pendapat kala itu diruang paripurna ikut hadir beberapa pihak rekanan dan pihak pemilik proyek tingkat kabupaten Sumba Barat Daya khusus Dinas PUPR .

 

Tujuan kegiatan dengar pendapat diruang paripurna membahas beberapa proyek pekerjaan menuai persoalan agar pihak rekanan dapat melakukan perbaikan dan pertanggungjawaban untuk mengerjakan ulang beberapa bagian yang belum selesai dikerjakan.

 

Dalam pertemuan ada beberapa bagian pekerjaan fisik bangunan menuai persoalan seperti bangunan irigasi Lokoliku kecamatan Wewewa Selatan,ada pekerjaan fisik bangunan lapen yang berlokasi di Weelaka Desa Letekonda Selatan kecamatan Loura kabupaten Sumba Barat Daya NTT,masi ada catatan pekerjaan yang belum diketahui secara jelas pekerjaan sudah selesai.beberapa bagian proyek pekerjaan anggaran bersumber dari Dana DAU yang sangat fantastis.komisi C DPRD Sumba Barat Daya menegaskan tetap mempertanggung jawabkan untuk mengerjakan ulang dan menjaga Kualitas, Mutu pekerjaan tersebut .

Lokasi irigasi yang kini dibersihkan.

Hendra Prasetyo sebagai kontraktor Lokal dari CV.BEBEK PUTIH yang di konfirmasi awak media ini via telepon (13/4/ 2022) menyampaikan pekerjaan pembangunan yang mendapat sorotan dari masyarakat maupun dari DPRD tetap melaksanakan pekerjaan bangunan irigasi.lanjutnya memang kultur tanahnya tidak bagus dan bertebing serta sangat berbeda dengan wilayah lain .

 

Media ini via telpon bahkan sudah 3 kali bertemu kontraktor pelaksana untuk mempertanyakan tanggung jawab pekerjaan,Hendra Prasetyo sebagai kontraktor lokal CV.BEBEK PUTIH Ketika ditemui dikediamannya oleh awak media selama tiga kali berturut untuk memintai tanggapan kaitan irigasi yang menuai sorotan warga maupun sorotan dari komisi C DPRD Sumba Barat Daya dimana bahwa belum ada realisasi dari pihak dinas , Hendra pun hanya sepintas menjawab . Setelah itu , Hendra Prasetyo sebagai kontraktor lokal langsung menghindar atau rupanya tidak mau pertanggungjawabkan apa yang merupakan keluhan masyarakat serta tidak lagi memberi tanggapan hingga awak media pulang . Kaitan dengan pagu item pekerjaan bangunan irigasi tersebut dirinya menyebutkan bahwa pagunya tidak diketahui dengan jelas entah sumber dari DAK atau DAU, Hendra mengatakan kurang tau .

ditambahkan bahwa pekerjaan tahap 1,2,3 dilaksanakan kontraktor yang lain sebelum dirinya melakukan pekerjaan sudah ada kendala keadaan kultur tanahnya.

Hendra Prasetyo melanjutkan bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi kesiapannya untuk melakukan pembersihan pekerjaan pemeliharaan atau tindakan-tindakan yang merupakan wujud tanggungjawab kami sebagai rekanan .

Selanjutnya , saya juga belum dapatkan petunjuk dari dinas PU lewat kabid SDA yang berwenang memberi petunjuk . Nah apabila sudah ada realisasi tindaklanjuti terhadap item tersebut dikerjakan maka saya akan siap melakukan perbaikan jika sudah rampung dikerjakan maka akan mengindahkan Kualitas,Mutu serta masa pemeliharaan item pekerjaan bangunan irigasi, ungkap Hendra Prasetyo sebagai pemilik CV.BEBEK PUTIH .

Oktavianus Dapa Loka,Kabid SDA Sumba Barat Daya.

Oktavianus Dapa Loka sebagai kepala bidang Sumber Daya Air tingkat kabupaten Sumba Barat Daya yang dimintai tanggapannya oleh awak media diruang kerjanya tertanggal 13/4/2022 menyampaikan bahwa pekerjaan pembangunan Irigasi yang berlokasi di Lokoliku kecamatan wewewa Barat kabupaten Sumba Barat Daya sudah di lakukan Rapat Dengar Pendapat(Red.RDP) dengan Komisi C DPRD Sumba Barat Daya diruang paripurna bersama beberapa rekanan dimana bahwa seluruh pekerjaan pembangunan baik itu jalan , jembatan , deker ,embung ,Irigasi akan dikerjakan bagian yang rusak. manakala tidak sesuai dengan harapan masyarakat apalagi kalau tidak sesuai bestek dan kualitas serta mutu maupun masa pemeliharaannya di abaikan kemudian masyarakat mempertanyakan atau melakukan protes dengan segala wujud atau bentuk yang dilakukan , Ya wajarlah karena masyarakat merasa dirugikan dengan uang yang digunakan untuk mengerjakan bangunan adalah uang yang sumbernya dari masyarakat secara umum .

 

Selain itu , secara khusus bahwa bagaimana ceritanya di RDP bagaimana untuk disatukan persepsi sehingga kaitan dengan irigasi bahwa memang pekerjaan itu tahun sebelumnya sudah selesai , cuman yang menjadi tidak berfungsi karena pekerjaan dari tahun 2016 masih SEDIMEN atau belum tuntas sehingga anggap bahwa tidak ada air yang mengalir dan Sedimen tersebut yang dihadapi tengah dilakukan pembersihan walau kondisi saat ini tidak bisa bergerak disana karena kala itu di bulan November-Desember 2021posisi hujan sehingga dalam bulan mei 2022 tahun.

 

Red(Paul/Eman)..

 

Tinggalkan Balasan