HUT PGRI DAN HUT KORPRI 2022 DIRAYAKAN SECARA BERSAMAAN DI SUMBA BARAT

WAIKABUBAK, Pasolapos.com – Hut ke 77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tahun 2022, serta HUT ke 51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Sumba Barat dirayakan secara bersamaan dengan apel bendera, berlangsung di halaman Kantor Bupati di Waikabubak, pada hari Senin, 28 November 2022.

Bupati Sumba Barat Yohanis Dade,SH saat berikan sambutan.

Bupati Sumba Barat Yohanis Dade,SH dalam sambutannya mengemukakan bahwa sejak pertama kali berdiri pada tahun 1971, KORPRI sebagai satu-satunya wadah bagi pegawai Republik Indonesia, selalu berupaya secara terus-menerus dalam meneguhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa, menjaga netralitas dan berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan rakyat, bangsa dan Negara.

Dan, lanjut Bupati dengan berlakunya Undang-Undang ASN, KORPRI siap bertransformasi menjadi bagian integral dari pemerintahan yang berperan menjaga kode etik dan standar profesi, mewujudkan jiwa korps sebagai pemersatu bangsa, memberikan perlindungan hukum, serta mengemban kesejahteraan bagi para anggotanya,
Tema peringatan HUT KORPRI tahun 2022 : “ KORPRI melayani, Berkontribusi dan Berinovasi untuk Negeri “. Melalui tema peringatan ini diharapkan anggota KORPRI tetap semangat dalam bekerja, berkontribusi melayani kepentingan public dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan bangsa sebagai prasyarat Pembangunan Nasional. Dan ke depan anggota KORPRI diperhadapkan dengan perubahan sosial dan ekonomi yang tidak menentu, sehingga setiap Aparatur juga harus melakukan banyak penyesuaian untuk mengantisipasi perubahan zaman.

Lebih lanjut bupati mengatakan Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan lanskap sosial, politik, ekonomi dan budaya di seluruh dunia. Perkembangan Teknologi Informasi, terutama pengkomputeran dan media sosial, memfasilitasi cara kerja birokrasi. Namun, teknologi itu juga memfasilitasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, dan menuntut pelayanan yang lebih baik dari Aparatur Sipil Negara. Dan hal ini justru akan menjadi beban ASN jika tidak diikuti dengan perubahan kerja. Oleh karena itu : mau tidak mau, ASN harus melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh, meningkatkan kualitas kerja dan tata kelola pemerIntahan, serta menjaga akuntabilitas.

Dengan demikian , mau tidak mau, aparatur sipil Negara harus selalu “ Berpikir Terbuka” terus melakukan inovasi, menyederhanakan proses kerja, memanfaatkan Iptek, serta berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, kepada seluruh Aparatur Sipil Negara di semua lapisan dan di semua sektor, bupati minta untuk tidak terjebak dengan ego-sektoralnya masing-masing.
Karena semua permasalahan yang ada di masyarakat itu bersifat lintas sektoral dengan berkolaborasi serta pemanfaatan ilmu pengetahuan, dan bupati pun yakin ASN bisa mengaktualisasikannya secara lebih baik kepada masyarakat, Bangsa dan Negara, tekhusus bagi Pada Eweta Manda Elu. Apa jadinya daerah ini bila bapak/ibu sering lalai dalam tugas, tidak disiplin, masuk keluar kantor semaunya, menunda-nunda pekerjaan, serta lebih cendrung menilai pekerjaan orang lain, sehingga tidak punya waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri,.

Memikirkan kepentingan sendiri serta berada dalam diskusi-diskusi yang tidak membawa dampak atau manfaat bagi pelaksanaan tugasnya masing-masing ,sehingga yang terjadi hanya keterlambatan pekerjaan dan menghambat pekerjaan orang lain, malas tahu dan menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif. Bupati dalam sambutannya itu mengingatkan agar selalu serius dalam mengerjakan suatu pekerjaan, ikuti aturan dan ketentuan yang berlaku , serta belajar mengembangkan diri untuk menjadi ASN yang profesional sebagaimana yang diharapkan masyarakat di daerah ini.
Selain memperingati HUT KORPRI, diperingati pula HUT ke- 77 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022, sebagai bentuk penghargaan untuk para guru yang tak pernah lelah berjuang dalam mencerdaskan generasi bangsa. Tema HUT PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 adalah : “ Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan : Indonesia Kuat, Indonesia Maju”. Hal ini menunjukkan bahwa Guru yang Kuat akan menggambarkan masa depan Indonesia yang Bangkit Lebih Cepat, bangkit dari segala keterpurukan, terkhususnya dalam dunia pendidikan.

Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia dan bangsa Indonesia, hingga kita rasakan juga di Kabupaten Sumba Barat, sangat memberikan dampak perubahan dalam Dunia Pendidikan. Di tengah berbagai keterbatasan dalam era pandemi saat itu, bapak/ibu guru terus berkarya dan berinovasi melangsungkan kegiatan belajar-mengajar baik secara onlie maupun harus menemui peserta didik di rumah-rumah mereka.

(Dari kiri-kanan) Ibu Martha Bili Lalo,SH asisten 3 bidang administrasi umum, Ibu Ratu M. B. Wulla Talu,ST Anggota DPRD Komisi lX, Bupati Sumba Barat Yohanis Dade,SH didampingi Dandim Sumba Barat dan Kapolres Sumba Barat.

Perubahan sangat drastis , dan ini tidak mudah. Guru-guru dipaksa beradaptasi dengan cepat , beralih menggunakan teknologi , mengubah metode belajar, bekerja sekuat tenaga agar anak-anak bisa tetap belajar dengan baik, dengan tidak menurunkan kualitas pembelajaran dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar mandiri.
Untuk semua yang telah dilakukan oleb bapak/ibu guru hinggga saat ini bupati mengucapkan terimakasih sebesar-besarnnya atas setiap dedikasi yang tulus dari bapak/ibu guru, yang telah berjuang dalam masa-masa sulit, dan menjadi pelita dalam kegelapan, sehingga generasi kita tetap bercahaya.
Ajak bupati, mari kita menata kembali Dunia Pendidikan era paska pandemi ini. Karena masih banyak generasi penerus yang membutuhkan semangat dan motivasi dari bapak/ibu guru agar mereka dapat : membaca, menulis dan menghitung. Bupati berujar bahwa ia tetap optimis bahwa Dunia Pendidikan di Kabupaten Sumba Barat akan terus bangkit, dan mengingatkan kembali kepada para guru beberapa hal berikut,ini :

Pertama, tugas guru sangat mulia karena menyiapkan generasi penerus demi masa depan yang lebih baik, lebih berbudaya, sekaligus membangun peradaban. Dengan demikian menjadi guru berarti menjadi mulia, bahkan kemuliaaannya sama sekali tidak membutuhkan atribut tambahan (aksesoris). Memuliakan profesi guru adalah kemuliaan, dan hanya orang-orang yang mulia yang tahu bagaimana memuliakan dan menghargai kemuliaan. Atau ada ungkapan kata bijak “ Satu tindakan baik dari seorang murid yang berasal dari inspirasi seorang guru lebih penting dari pada semua hafalan dan ilmu yang diperolehnya. “

Kedua, guru yang ideal adalah mereka yang rajin membaca dan menulis. Rajin membaca akan mengkayakan ilmu. Sebaliknya malas membaca maka miskin ilmu. Guru yang rajin membaca akan menjadi rujukan murid untuk bertanya. Dan, juga guru tidak hanya rajin membaca, guru juga harus rajin menulis. Membaca dan menulis adalah ibarat mata uang logam. Tak bisa dipisahkan. Guru yang terbiasa membaca, otomatis akan terbiasa menulis.

Ketiga, guru yang ideal adalah guru yang sensitif terhadap waktu. Bagi guru sejati, waktu ibarat pedang. Kapan saja bisa membunuh siapa pun, termasuk pemiliknya. Guru yang tidak memanfaatkan waktunya dengan baik tidak akan menorehkan banyak prestasi.
Keempat, guru yang ideal adalah guru yang kreatif dan inovatif. Guru yang kreatif adalah guru yang selalu bertanya kepda dirinyanya sendiri, apakah ia sudah menjadi guru yang baik ? Mendidik dengan benar ? Seorang guru kreatif adalah selalu melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. Merasa kurang, tidak pernah puas dengan apa yang ia lakukan. Selalu membuat inovasi baru.

Kabupaten Sumba Barat dengan segala keterbatasannya sungguh membutuhkan energi dan kerja keras yang tinggi dari seluruh personal, lembaga dan masyarakat yang ada di dalamnya untuk membangun Sumba Barat yang lebih “ BERSERI”. KORPRI, PGRI dan guru merupakan sebagian dari potensi sumber daya yang ada di dalamnya.
Potensi sumber daya yang akan menggerakan Pembangunan di Kabupaten Sumba Barat, karena sumber daya ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembangunan daerah ini. Kita tingkatkan disiplin dalam bekerja dan mengamalkan Panca Prasetya KORPRI dan Ikrar Guru dengan sungguh-sungguh.

Pada kesempatan itu pula Bupati John mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Ratu N.B. Wulla, ST, angora DPR RI Komisi IX yang telah memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu Hamil dan PMT Balita sebanyak dua ton untuk kabupaten Sumba Barat, yang diserahkan secara simbolis kepada Bupati Sumba Barat. Ibu Ratu ketika diberi kesempatan memberikan sambutan berjanji akan memberi perhatiannya kepada Sumba Barat.
Bupati lebih lanjut menjelaskan bahwa kegiatan bulan timbang pada Agustus 2022 tercatat Prevelensi Stanting di Kabupaten Sumba Barat berada pada 23,3 % denga jumlah stanting 2611 jiwa, 749 di antaranya adalah balita. Target bupati di tahun 2023 Prevelensi Stanting dapat ditekan di bawah 14 %.
Pada momen peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional, dan HUT ke -51 KORPI, dilakukan pemotongan tumpeng, dan dibagikan kepada sejumlah penerima yang hadir sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan berkat melimpahkan kepada PGRI, Guru, KORPRI; dalam karya pelayanannya kepada masyarakat, Bangsa, Negara, dan kepada Pada Eweta Manda Elu tercinta.

Hadir dalam acara tersebut : Wakil Bupati Sumba Barat, Anggota Forkompimda Kabupaten Sumba Barat,Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat, Ketua Pengadilan Negeri Waikabubak, Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Sumba Barat, Kapolres Sumba Barat, Dandim 1613 Sumba Barat, Staf Ahli dan Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah/ Unit Kerja, Pengurus PGRI Kabupaten Sumba Barat, Pengurus KORPRI dan jajarannya, Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Barat, Para Pejabat Eselon III dan IV serta Pejabat Fungsional, Pimpinan Organisasi Wanita, Para Camat, Lurah dan Kepala Desa, Anggota KORPRI, Guru, Karyawan/Karyawati, dan tenaga kontrak. Usai sudah peringatan HUT, tapi perjalanan masih panjang. ***

Red : Pasolapos – Agus B. Wuwur, Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) Sumba Barat.

Tinggalkan Balasan