PASOLAPOS.COM. Waikelo -Anggota TNI Koramil 01/Laratama mencegah penyelundupan minyak tanah dengan jumlah 25 jerigen dari kapal perahu Ridho Ilahi yang rencananya akan di kirim ke pulau Bima. Sejumlah barang penyelundupan tersebut kini sudah diamankan dan di titip sementara di Koramil 1629-01/Laratama.

Infomasi yang didapat awak media dari Kapospol KP3 laut Waikelo, Bripka Anadab Adonis. Menyebut, benar mendapat informasi dari anggota bahwa ada penyitaan atau pencegahan selundupan minyak tanah dalam kapal menuju ke Bima.
“saya langsung turun pelabuhan menemukan anggota TNI dari Koramil Laratama menurunkan minyak tanah” ungkap Kapospol.
Bripka Anadab ketika ditemui didermaga Waikelo setelah kejadian, Jumat, (25/03/2022) menjelaskan, seharusnya barang selundupan yang telah ditahan mestinya diserahkan ke pos KP3 laut atau Polres untuk ditindak lanjuti. Sebab TNI AD hanya bertugas mengawasi. Jika ada temuan seperti ini, maka pihak TNI AD harus menyerahkan di pihak yang berwewenang untuk diproses lebih lanjut.
Hal ini menurutnya, telah melangkahi tugas dan wewenang TNI AD yang memiliki tugas mengawasi bukan melakukan tindakan penyitaan barang selundupan.
Ia menduga bahwa aksi oknum penyelundup minyak tanah dilakukan ketika hujan lebat. Sehingga itu terjadi diluar dugaan pantaun pihaknya di pelabuhan wekelo.


“Penyelundupan ini, kami menduga terjadi pada saat hujan lebat tadi. Ketika kami semua berada di kantor menyelesaikan beberapa tugas, sayangnya tidak disangka bahwa akan ada oknum yang penyelundup minyak tanah yang memanfaatkan situasi ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya sudah mendatangi pelabuhan Waikelo dan berjumpa dengan anggota Koramail 01/Laratama yang sedang menyita barang selundupan dan membawa ke koramil.
Dirinya berusaha meminta anggota koramil yang sedang mengeluarkan temuan dari kapal untuk di urus pihaknya. Namun kata Anadab, dia diminta untuk berkoordinasi dengan pimpinan para anggota TNI koramil 01/Laratama tersebut.
“Saya apresiasi atas pencegahan ini. Ini juga membantu kami dalam mencegal hal-hal yang merugikan masyarakat banyak dan demi keamanan dan ketertiban di Wilayah SBD ini, tetapi saya heran ketika mencoba berkoordinasi dengan mereka, malah saya diminta koordinasi dengan pimpinannya. Padahal, ini wewenang kami untuk melakukan tindak lanjut dalam menelusuri persoalannya, karena itu saya biarkan saja barang selendupan (minyak tanah) itu dibawa ke koramil,” jelas Anadab.
Anadab menambahkan bahwa dirinya akan terus memantau perkembangan atas penyelundupan minyak tanah ini. Sehingga tidak terjadi tafsiran yang tidak baik dari masyarakat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga sekitar, pelaku penyelundup sudah diketahui, namun mereka tidak berani untuk menyebutkan namanya.
Kepala KP3 Laut yang dihubungi via telpon pada pukul 22.15 wita (25/03), menyebut benar pelaku penyelendupan berdasarkan interogasi sudah diketahui berinisial ( BP ), dari pengakuannya, minyak tanah tersebut akan dipergunakan untuk kegiatan acara pesta, dan bukan miliknya sendiri ( BP ), pelaku juga belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan adanya pelaku lain, tutur Anadab kepada dalam sambungan via telpon.
Pelaku juga menyampaikan bahwa penahanan barang sitaan tersebut tidak memiliki surat-penyitaan, yang diberikan. Pihak kapal pun, kata Anadab, juga tidak mengetahui, pasalnya ketika minyak tanah ini dimuat dalam kapal mereka (pemilik kapal) sedang melakukan sholat jumat.
” Kami akan terus memantau persoalan ini, ini tugas kami. Saat ini barang bukti ini berada di pihak anggota koramil 01/Laratama. Kami tidak mengetahui seperti apa tindak lanjut mereka setelah menahan barang selundupan itu,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Danramil 1629-01/Laratama, Kapten, Infantri. Zainudin S.Sos membantah bahwa pihaknya melanggar aturan dalam melakukan pencegahan penyelendupan minyak tanah. Ia menyebut bahwa hal ini untuk menjaga bersama ketertiban di wilayah SBD serta membantu pihak Polri sebagai lembaga mitra kerja.

Tentunya, kata Zainudin, barang selendupan yang sudah disita oleh pihaknya akan segera menyerahkan kepihak yang berwajib untuk diproses dalam mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
” Bukan berarti anggota saya melakukan tugas dalam melangkahi wewenang pihak berwajib atau melangkahi tugas dan tanggungjawabnya kawan-kawan Polri. Tetapi kami membantu pihak Polri sebagai mitra dalam melakukan tugas. Kalau barang sudah disita, kami akan serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang menanganinya,” ungkap Zainudin.
Menurutnya, tugas yang diinstruksikan kepada anggotanya sudah benar demi mengamankan barang-barang selendupan yang hendak merugikan masyarakat banyak.
Ia mengatakan bahwa harga minyak tanah di Bima lebih tinggi dibandingkan di SBD. Sehingga oknum-oknum pengecer minyak tanah ke daerah lain sangatlah merugikan warga SBD.
Zainudin mengaku bahwa barang selundupan yang disita anggotanya sedang disimpan di koramil 1629-01/Laratama. Ia menandaskan akan segera melimpahkan kepada pihak yang berwajib dalam menindak lanjutinya secara cepat, tandasnya.
Dirinya menuturkan bahwa mendapat informasi dari masyarakat ada indikasi penyeludupan. Setelah itu, pihaknya langsung menyisir pelabuhan Waikelo dalam memastikan informasi tersebut. Sehingga, pada hari ini, pihaknya berhasil menemukan bahwa 25 jerigen minyak tanah yang sudah siap diantar tujuan Bima.
Dengan adanya penyelendupan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab kami dari Koramil Laratama lakukan tindakan demi menjaga kenyamanan masyarakat.
Anggota Koramil laksanakan berdasarkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat, tutupnya.
Beberapa warga di sekitar lokasi kejadian yang tidak ingin disebutkan namanya, melihat hal ini sebagai langka cepat dan terukur yang dilakukan oleh aparat TNI, khususnya Koramil 1629-01/Laratama untuk menjaga situasi yang aman ditengah masyarakat.
” Kami tidak mengerti hukum, tetapi melihat yang bapak TNI lakukun hari ini tentu kami senang dan bersyukur. Kalau TNI tidak melakukan penyitaan barang tersebut tentu kami sebagai warga SBD akan terus dirugikan oleh oknum-oknum yang melakukan penyelundupan.” Ungkap mereka.