Sekretaris Dinas Peternakan,Ibu Dorkas Soli Dima, mengatakan ,”lebih baik mencegah Daripada mengobati.”
Waikabubak,Pasola pos,25 Com/10/2021.
Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Barat,ibu Dorkas Soli Dima mengatakan,lebih baik mencegah daripada mengobati, dengan sosialisasi . sejatinya,mau bertemu dengan Bapa Kadis peternakan,apa hendak dikata,katanya,lagi keluar, dan saat itu Pasola Sumba, menemuinya di ruang kerja Sekdis peternakan kabupaten Sumba barat,Senin 25/10/2021.
Lanjut ibu Sekdis,ketika mendengar informasi,tepat nya tgl 27 September 2019,wabah ASF dideli Timor Leste, Indonesi terkonfirmasi ASF pertama kali diprofinsi Sumatra Utara,SK Mentri pertanian pada bulan Desember 2019, terkonfirmasi masuk di Nusa Tenggara Timur'(NTT) dan bulan Februari Tahun 2020 di kabupaten Belu dan menyebar ke seluruh kabupaten, penyakit virus ASF belum ada vaksin atau obat.
Apa itu ASF?pertanyaan dari media Pasola pos Com,ibu Dorkas dapat menjelaskan bahwa,ASF itu, adalah Singkatan dari African Swine Fever, merupakan virus / penyakit yg menyerang babi hutan, maupun babi piaraan, baik’ secara kelompok maupun individu, dengan begitu cepat sekali menyerang babi babi dengan gejala kurang makan,panas tinggi serta menyerang tenggorokan mengakibatkan babi babi, tidak selamat.lanjut Pasola pos,menderetkan pertanyaan!
Bagaimana cara mencegahnya sehingga babi babi dikabupaten Sumba barat,bisa banyak yg selamat.? Ibu Sekdis peternakan, menjawab, pertama sekali kami,saling berkoordinasi dengan petugas petugas dari dinas peternakan turun kelapangan,dor to dor dari kampung ke kampung melakukan sosialisasi,utk mencegah penyakit’ babi supaya masyarakat membatasi alur masuk keluar babi antar kampung ke kampung, antar desa ke desa,antar kecamatan kecamatan bahkan antar kabupaten,apalagi mendatang babi dari luar,pada prinsip nya kami tidak menunggu laporan,dr masyarakat,akan tetapi tdk mengenal capai,lelah,Omelan dan sungut,kami menyadari ini, merupakan Tugas pelayanan yg mencegah dengan melakukan sosialisasi, dan kami dari pihak petugas, merasa senang,karena masyarakat sangat antusias sekali.
Keselamatan dari ASF ini, berkat kerjasama pemerintah daerah, kecamatan dan desa,toko agama, tokoh Adat dan pemuka pemuka masyarakat,selalu terlibat.tutur ibu Dorkas.***Red(Pasola pos,Paul/Moses).