Futsal di Alam Hijau Makan Korban Luka Parah

Korban sesaat setelah pembersihan luka robek di alis hingga testa oleh Dokter di Rumah Sakit Karitas Waitabula,Sabtu 5 Agustus 2023.

TAMBOLAKA,PASOLAPOS.COM – Gerak cepat dari Satuan Polres SBD berhasil menangkap satu dugaan pelaku penganiayaan pemukulan dan pelemparan setelah sebuah pertandingan futsal di Desa Radamata, Kecamatan Kota Tambolaka, SBD, NTT. Klub Gajah Mada berhasil mengalahkan Sugar Daddy dengan skor 5-4, namun kejadian tragis terjadi saat salah satu suporter Sugar Daddy bernama Jek mengalami penderitaan luka besar di bagian kepala setelah dianiaya.

Keluarga korban lagi diskusi setelah pulang rumah sakit karitas.

Dua Korban Lainnya Mengalami Cedera,Selain Jek, kejadian tersebut juga menyebabkan dua orang lainnya bernama Subur dan Umbu mengalami cedera. Kejadian penganiayaan ini terjadi setelah pertandingan selesai, sekitar pukul 11.45 Wita, yang menyisakan kesedihan bagi korban dan keluarganya.

 

Laporan Polisi Dilakukan Oleh Orang Tua Korban, Philipus Tefa, melakukan laporan polisi segera setelah Jek dirujuk ke Rumah Sakit Karitas Waitabula. Laporan ini dilakukan pada tengah malam menuju subuh sekitar pukul 02.00 WITA dini hari.

 

Tuntutan Kepada Kepolisian,Keluarga korban bersama para saksi mendatangi Polres SBD untuk menanyakan kelanjutan kasus yang dialami oleh Jek. Mereka bertemu dengan Kapolres AKBP Sigit Harimbawan yang menyatakan akan mendalami peristiwa tersebut dan mengusut siapa pelakunya.

 

Saksi Menyampaikan Keterangan,Beberapa saksi yang berada di tempat kejadian memberikan keterangan kepada Kapolres. Salah satu oknum anggota polisi, An, mengatakan bahwa Jek yang duluan melakukan penghinaan dan menyebabkan situasi kurang kondusif. Namun, saksi lain menyampaikan bahwa ada oknum anggota polisi, yaitu El, yang terlibat dalam kejadian.

 

Tuntutan Kepada Penyelenggara Kegiatan,Kapolres memerintahkan anggota untuk memanggil penyelenggara kegiatan, manajer, panitia, serta pelaku guna mendalami kasus ini. Pihak kepolisian menegaskan pentingnya memberikan waktu untuk proses penyelidikan sebelum mengungkap siapa-siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

Saksi dan manajer Tito Fernandez dari salah satu club futsal.

Saksi Menyaksikan Aksi Oknum Anggota Polisi,Saksi bernama Tito Fernandes menyampaikan bahwa dua oknum anggota polisi, An dan El, mengajak Jek keluar setelah pertandingan selesai. An menggunakan pembesar suara untuk menghina Jek di depan banyak orang, yang menambah kompleksitas kasus ini.

Salah satu saksi Anjas Wadoe.

Saksi Pendukung Korban, Anjas Wadoe, salah satu saksi yang bersama Jek, menyatakan bahwa dalam pertandingan itu memang terdapat tensi tinggi antara kedua klub. Namun, ia menegaskan bahwa Jek tidak pernah menghina terlebih dahulu, dan aksi provokasi datang dari oknum anggota polisi bernama An. Kejadian ini terekam dalam siaran langsung dari Gajah Mada United.

Tinggalkan Balasan