Festival Perdana Tarian Tradisional Sumba Barat Daya di Rumah Budaya

Pasolapos.Com-SBD – Sanggar tari Wano Tura menggelar festival sanggar tari tradisional di Kabuaten Sumba Barat Daya.Fasilitasi bidang kebudayaan festival ini bertujuan untuk mengembangkan nilai tari dan musik tradisional warisan leluhur di Pulau Sumba, khususnya di SBD.

lnilah sanggar tari yang turut serta meriahkan festival di Rumah Budaya.

Kegiatan ini melibatkan seluruh sanggar tari yang berada di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya

Dalam kegiatan ini juga akan memasarkan hasil kerajinan tangan masyarakat lokal guna mendukung perkembangan

Ketua Sanggar Tari Wanno Tura, Adriana R. Bela mengapresiasi inisiatif masyarakat SBD yang turut mengambil bagian dalam festival tersebut.

Menurutnya kegiatan akan mempertunjuksn tarian kolosal, lomba tarian tradisi daerah dan pameran ekonomi kreatif.

Andriana Rauna Bela,sebagai ketua penyelenggara festival sanggar tari du SBD.

“Sebenarnya, kegiatan ini diselenggarakan untuk meriahkan hari ulang tahun Negara Republik Indonesia ke-77,” katanya ketika ditemui wartawan media ini, Selasa (30/08/2022).

Selain itu, festival ini juga menjadi ajang persiapan sanggar tari daerah SBD untuk mengikuti pekan budaya nasional mendatang.

Penyelenggaraan kegiatan festival sanggar tari tradisional merupakan bentuk pelestarian budaya dan mendorong masyarakat untuk terus berkreasi serta memelihari kesenian warisan leluhur.selama kegiatan berlangsung ini diikuti dari staf kementrian pariwisata ikut menyaksikan sejak dibukanya festival sanggar tari dari tgl 29 s/d 30/8/2022.

“Negara memajukan kebudayaan ditengah peradaban dunia dengan menjamin kecerdasan masyarakat dalam memilihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Adriana menjelaskan, festival tari tradisional ini menjadi ajang dalam menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap tari dan musik tradisi Sumba Barat Daya.

Selain itu, festival ini juga sebagai wahana pewarisan tradisi dimasa yang akan datang agar seni tari dan musik tetap hidup serta dikembangkan oleh generasi muda.

Dari hasil pantauan media pasolapos terlihat warga yang ikut meriahkan sebagian orang muda dan sedikit saja orang tua yang turut menyaksikan festival ini “Memberikan hiburan yang sehat, edukatif dan bernilai kultural kepada generasi muda agar tidak terasing dari akar budayanya,”

Red(Paul***)

 

Tinggalkan Balasan