DOKTER FORENSIK OTOPSI JASAD NONA INA,KORBAN DUGAAN TERJADI PEMBUNUHAN BERENCANA

       LOMBU,PASOLAPOS.COM…Mayat yang ditemukan sampai viral di sosial media dan disiarkan TV lokal Sumba mengundang tanda tanya besar bagaimana sebenarnya tentang meninggalnya Nona Ina yang sampai saat ini belum terungkap kepermukaan kasusnya.

Perhatian keluarga Alm. Nona Ina dapat dipastikan perihal kematiannya penyebab kematian Apliana Nona Ina yang diduga sebagai korban pembunuhan sejak awal September 2022 silam di Tena Teke, Kecamatan Wewewa Selatan,Kabupaten Sumba Barat Daya.

Tim Dokter Forensik bersama Wakapolres SBD,Ketut Mastina usai autopsi Jasad Nona Ina.

Senin,14 November 2022 otopsi berlangsung di kampung NgabaGela, Desa Mata Lombu,Kecamatan Wewewa Timur,Nusa Tenggara Timur.

Tim Dokter Forensik siaga melakukan otopsi jasad korban bernama Nona Ina.

Adapun otopsi tersebut dilakukan langsung oleh AKBP dr. Edi Syahputra Hasibuan ,Spkf.,Mh.,Kes yang didampingi oleh Briptu. Dian Nofitasari Umbu Nay,Skm bersama Bripda Saint Valenthino Tefnal,Amd.Kep.

Tim otopsi jasad korban Nona Ina dari kedokteran Forensik dikawal langsung Oleh  Kompol Ketut Mastina sebagai Wakil Kapolres SBD yang didampingi Marsel Hale sebagai Kabag OPS Polres Sumba Barat Daya bersama anggota Polres Sumba Barat Daya dan sejumlah keluarga korban.

Foto Apliana Ina,Wee Kuii,Desa Tena Teke, Wewewa Selatan,SBD,NTT.

Otopsi jasad korban ( ANI/Nona Ina) yang berlangsung di kampung Ngabagela yang dihadiri juga di hadiri Iptu J. Antara sebagai Kapolsek Wewewa Timur, beberapa lembaga Kuasa hukum, Parlegal hukum se-Sumba termasuk beberapa channel YouTube seperti Sumba TV dan sejumlah keluarga korban serta pemerintah desa, sehingga kegiatan otopsi berlangsung Aman,tertib dan terfokus.

Paul Mentri yang turut hadir.

Selesai otopsi AKBP dr. Edi Syahputra Hasibuan ditengah keluarga korban dan sejumlah APH wilayah Hukum Polres Sumba Barat Daya dalam dialog menyampaikan bahwa adapun keluarga ingin mengetahui hasil otopsinya sesuai regulasi hukum tidak serta merta hari ini langsung disebut atau dijelaskan sebab dan akibat kematian Nona Ina.

“Paling lambat dua minggu saya sudah serahkan hasilnya kepada APH dalam hal ini Penyidik Polres dan kemudian keluarga bisa mengecek hasilnya pada penyidik karena merekalah yang mempunyai kewenangan, saya sebatas melakukan otopsi serta hasilnya saya akan berikan kepada penyidik”,terang,AKBP dr. Edi Syahputra.

 

Kompol Ketut Mastina sebagai Wakil Kapolres SBD,Usai otopsi jasad ditengah keluarga korban menyampaikan bahwa otopsi hari ini berdasarkan SOP dalam penyelidikan. Juga sesuai dengan berkas Nomor 6 tentang administrasi yang hari ini telah dilakukan berdasarkan permohonan otopsi dari pihak SP. Juga hasil otopsi hari ini tidak serta merta disebutkan karena masih diperika lebih lanjut oleh Tim Kedoktetan Forensik.

“Oleh karena itu saya berharap agar keluarga mendukung serta support karena otopsi sudah berlangsung serta keluarga diharapkan tidak boleh melakukan hal-hal lain sebelum hasilnyanya diketahui”,ungkapnya Ketut Mastina.

Malo Bili,selaku orang tua dari korban Nona Ina.

Malo Bili sebagai orang tua dari Apliana Nona Ina ketika dimintai tanggapannya oleh awak media tertanggal (14 November 2022) yang berlangsung di kediamannya kaitan keberadaan sejumlah APH menyampaikan harapan agar 23 otopsi yang dilakukan oleh Tim kedokteran dari Forensik yang dikawal langsung oleh Waka Polres bersama jajaran APH Mapolres SBD agar dapat terungkap jelas serta para pelaku dapat ditindak sesuai perbuatan sehingga hukum benar-benar nyata dimata masyarakat.

“kami sebagai orang tua sangat menantikan kejelasan kasus yang menimpa anak kami”ungkapnya singkat.

 

Hadir pada gelar otopsi adalah Yohanis Sairo Gollu sebagai parlegal hukum se-Sumba,dan PPA tingkat kabupaten SBD dan Y. B. Pasa (TV Sumba).

Menurut Y.B. Pasa bahwa yang pertama kali mengangkat dimedia melalui halaman facebook Sumba TV bahwa kematian almarhumah NIA banyak kejanggalan-kejanggalan saat jasad NIA saat dievakuasi,karena itu berdasarkan rasa kemanusiaan dan berkeinginan untuk ditegakkan keadilan diwilayah hukum Polres Sumba Barat Daya baik secara hukum maupun secara medis saya mengharapkan melalui proses autopsi dari tim kedokteran  supaya dapat mengungkap kebenaran dari kasus yang menimpa Afliana Ina,tandanya.

Tinggalkan Balasan