Figur  

Doa Syukuran Pater Rian Dimu “Hendaklah kamu murah hati seperti Bapak-mu di Surga”

Tambolaka,Pasolapos.com…………Misa perdana P. Rian Dimu,CSsR. di rumah besar neneknya almarhum Stefanus M. Ngongo,di belakang kantor pos dan giro,Desa Kalena Wanno,Kecamatan Kota Tambolaka,Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Jumat, (28/10/2022) sebelum perayaan syukur misa perdana,Pater Rian didampingi beberapa teman Pater dilakukan penjemputan dari tempat tinggal para Pater CSsR, rumah Konventu.

Oma dari P. Rian yang berbahagia, Benedika Djada Mboto.

Kemudian saat tiba dilaksanakan doa perjalanan tepat jam 3.05 Wita menuju tempat Misa perdana di Tambolaka, melewati jalur Waitabula,Sapurata,pertigaan Radamata terus ke Tambolaka.

Acara sangat teratur berlangsung sederhana,meriah dan penuh suka cita kebahagiaan. Pater Rian Dimu, sebelumnya ditahbiskan pada tanggal 20 Oktober 2022 bersama 13 orang imam. 8 orang imam dari kongregasi CSsR dan 5 orang imam dari Projo Uskup Waitabula,Tepatnya di gereja Katedral Paroki Roh Kudus Waitabula oleh Uskup Weetabula Mgr. Edmund Woga, CSsR.

Pater Rian Dimu,CSsR saat memimpin misa Syukur Tahbisan Imamatnya.

Setibanya di perempatan kantor pos rombongan para imam turun dari kendaraan memasuki halaman rumah sebelumnya dilaksanakan upacara syair adat dan ditaburkan gong dengan tarian meriah bertanda penerimaan dan penyerahan dari keluarga bahwa P. Rian dapat berkarya bagi umat.

Misa syukur perdana dipimpin oleh P. Falentinus F.V. Dimu,C.Ss.R., didadampingi Pastor Paroki Tambolaka P. Verdi Ganti,SVD.,P. Umbu Damu,C.Ss.R.,Pater Hedrianus E.Uma,C.Ss.R.,Sedangkan Sebagai Pengkhotbah dibawakan oleh P. Robert Ramone,C.Ss.R.
Dalam perayaan misa perdana dihadiri oleh sebagian Pater Redemptoris terlihat pimpinan provincial P. Yoakim Rambaho Ndelo,C.Ss.R.,Beberapa Romo, Suster,Ibu Bupati Ny Tatik Mete (Mama Angga) Panitia misa perdana,umat Katholik Tambolaka,umat GKS Puuppo,Umat Muslim,para tamu undangan lainnya dan turut hadir juga keluarga suku Bukaregha dan keluarga suku kaza ikut menyukseskan acara misa perdana tersebut.

Pater Robert Ramone,CSsR dalam sambutannya.

Dalam khotbahnya P. Robert Ramone, CSsR.,sejak awal mengenal almarhum Frans M.Ngongo (Bapak dari P. Rian) mengenal lebih dekat dan kental logat bahasa daerah Kodi.Ketika almarhum Frans meninggal,dalam perjalanan hidup seorang ibu (Dominika D. Bili) yang selalu menemani dan menyekolahkan seluruh anak-anak dari kecil sampai besar.

P. Robert,CSsR pada pertengahan khotbahnya bertanya pada Pater Rian apakah dalam keluarga anak yang di istimewakan sehingga menjadi pater? Karena saya melihatnya biasa pendiam dalam komunitas hanya senyum saja seperti ini keadaannya.Namun berkat dialami Pater Rian telah dipilih oleh Tuhan menjadi pekerja ditengah umat. Pater Robert menekankan untuk menghadapi gejolak dunia yang penuh tantangan dalam menerima panggilan menjadi pengikut Yesus. Sesuai dengan tema yang dipilih “Hendaklah kamu murah hati,sama seperti bapakmu adalah murah hati” injil Lukas (6:36).

P. Robert memberikan wejangan ketika Pater Rian melayani umat hendaklah melayani dengan kasih dan tanpa membedakan umat yang dilayani,harus berbaik hati kepada siapapun,jadilah pengembala baik ditengah umat yang akan dilayani,berbuatlah menarik dalam berbagai aktifitas, bertutur kata dengan yang menarik agar orang yang mendengar dapat menerimanya dan apa yang Tuhan berikan padamu hendaklah kita memberikan yang terbaik bagi-Nya.

Tuhan tahu apa isi hatimu bahwa kamu mengasihi dia,karena itu hendaklah kamu gembalakan umatmu dan mencari domba yang hilang mengantar umat pada tanah terjanji,tandas P. Robert Ramone mengakhiri.

Tari-tarian yang disuguhkan oleh keluarga kepada Para rombongan P. Rian.

Setelah itu mewakili keluarga disampaikan oleh bpk Vinsen M. Ngongo bekerja di ladang Tuhan itu tidak gampang,kita tahu keterpanggilan ini perlu perjuangan dan ketekunan,sabar dan tabah menghadapi sikon yang sangat berat.Panggilan menjadi Pater bukan tempat mencari pekerjaan namun panggilan yang sangat mulia dijalani seorang imam dalam pelayanan ditengah umatnya,saat ini kami dari keluarga merasa bahagia atas panggilan anak kami P. Rian yang mendapat berkat berlimpah telah ditahbiskan menjadi imam,kami juga merasa bersyukur dukungan doa dari keluarga dan dukungan doa dari umat telah mendapatkan tahbisan Imam pada 20 Oktober 2022 di Gereja Katedral oleh yang mulia Uskup.

Foto bersama usai misa Syukur.

Panggilan itu sudah anugrah dan rahmat dari Tuhan sendiri yang harus disyukuri oleh saya, keluar dan semua umat. Saya sadar tidak sempurna untuk menjawab panggilan Tuhan,tetapi Tuhan sendirilah yang memanggil dan panggilan Tuhan itu sempurna.

Saya memilih moto “Hendaklah kamu murah hati sama seperti Bapakmu adalah murah hati” (Luk 6:36). Saya sadar bahwa dalam seluruh proses menjawab dan menanggapi panggilan Tuhan murni karena kemurahan hati Allah sendiri. Dari perjumpaan dengan keluarga, sahabat, kenalan, umat dan banyak orang² baik yang dalam refleksi saya saya terima sebagai kemurahan hati Allah sendiri.

Saya tidak pernah berhenti berterima kasih kepada semua orang yang  menunjukkan kemurahan hati Allah atas diri saya. Kepada para pendidik, panitia misa syukur dan teman-teman angkatan saya. Saya juga memohon maaf kepada siapa dan apa saja yang kurang dalam acara syukur ini ataupun selama menjalani panggilan ini. Akhirnya saya selalu mengharapkan agar kita selalu terhubung dalam doa² yang sama untuk sebuah kesetiaan dalam bekerja di ladang Tuhan.

Red,(Pasolapos).

Tinggalkan Balasan