PasolaPos.Com – Tambolaka, Sejak bulan Agustus 2020, Desma Center lembaga yang fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan yang didukung oleh William & Lily (WLF) dan Adora Foundation, melaksanakan program Penguatan Ekosistem SMK Pariwisata di kabupaten SBD.
Sebagai upaya dari pemenuhan tujuan tersebut, Desma Center melakukan pendampingan terhadap SMK Pariwisata terpilih di kabupaten SBD, dalam penyusunan panduan kegiatan praktek kerja lapangan bagi siswa-siswinya melalui proses pengenalan dan diskusi terbuka pada workshop yang telah digelar sebelumnya, tersusun suatu draf final buku saku magang yang akan diserahkan kepada SMK dampingan.
Pada kegiatan sosialisasi dan penyerahan draf buku saku magang untuk SMK Pariwisata dampingan, Desma Center terlebih dulu melakukan sosialisasi terkait buku saku magang untuk siswa/i prakerin pada SMK Pariwisata, dengan diserahkannya buku saku magang tersebut, diharapkan dapat menjadi panduan bagi pelaksanaan prakerin siswa/i SMK dampingan, dalam usaha peningkatan kualitas SDM SMK Pariwisata di kabupaten Sumba Barat Daya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula SMK Pancasila Tambolaka pada Kamis, 06 Mei 2021 ini diikuti oleh para peserta dari Koordinator Pengawas SMK kab. SBD-Dinas P&K Prov. NTT, Para wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru produktif program study Usaha Perjalanan Wisata dan program study Perhotelan SMK Pancasila, SMKN 2 Tambolaka, SMK Bakti Luhur, SMK Kasimo, SMKN 1 Waikabubak dan SMK Efata Elopada. Juga dihadiri oleh para pemilik Usaha di kab. SBD yakni dari Hotel Sumba Sejaterah, Ella Hotel, Newa Hotel, Oro Beach Resort, Hotel Sinar Tambolaka, Restaurant Gula Garam, restaurant Dapur Sumba, Sirley Cafe, ketua HPI SBD, Kawona Beach Club, ketua PHRI kab. SBD, Direktur PT. Sumba Adventure, ketua Sumba Hospitaly Foundation (SHF) dan awak media.
Dalam wawancara dengan media ini, Aleks Rangga Pija selaku Kepala sekolah SMK Pancasila Tambolaka turut memberikan dukungan dan masukan kepada pemerintah SBD agar pariwisata di daerah SBD dapat terus berkembang demi kemajuan.
” karena ini sudah menjadi program bupati SBD dalam poin 7 jembatan Emas, kita harus mengkawal. Apalagi saya bagian dari orang yang mengkampanyekan itu, supaya aset-aset wisata itu tidak lagi dikelola oleh orang luar.” Tuturnya.
Untuk itu dirinya berharap agar pemerintah SBD perluh mempersiapkan kualitas SDM yang memadai dan juga kenyamanan daripada wisatawan Asing maupun Lokal agar pariwisata di pulau Sumba semakin dikenal buhkan karena keindahannya saja melainkan budayanya yang ramah.
“Kedepan itu bandara SBD akan menjadi tempat transit pesawat dari Australia apabila bandara Bali terjadi penumpukan. Kita harus menjemput ini dengan SDM yang paling tidak bisah menguasai bahasa asing dan juga SBD harus memberikan kenyamanan terhadap tamu yang datang. Tetapi yang terpenting adalah SDM yang berkualitas. Ucap aleks mengakhiri.
Red(Paul/Ray-TimPS).