COVID-19 KEMBALI MENELAN KORBAN. 

Tambolaka, Pasolapos.com – Penyebaran COVID-19 sungguh memusingkan semua pihak,ancaman kematian setiap saat selalu berhadapan dan hadir di setiap saat didepan mata kita.Rabu 8/9/2021 tim Satgas melakukan penguburan di dua tempat yang berbeda.

Proses pemakaman salah satu warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19.

 

pertama dalam hari yang sama pemakaman pasien covid19 di kodi,kampung kalembu Rongo,Desa Ate Dalo,atas nama pasien meninggal Maria Rangga Bela. dalam rangkah mentaati anjuran protokol kesehatan Satgas Covid-19 melanjutkan penjemputan mayat pasien Covid-19 yg dititipkan di Ruangan mayat RS Karitas Waitabula meninggalnya ibu Dra . Syaneta Taka , tertanggal 8 sepetember 2021 di RS Lendemoripa,Waikababuk.sejumlah keluarga korban maupun Satgas-19 tingkat kabupaten Sumba Barat Daya telah mengiring jenasah dari rumah sakit Lendemoripa waikabubak menuju RS Karitas untuk disemayamkan, 7 september 2021.hingga Rabu 8/9/2021 sejumlah Tim satgas Covid-19 tingkat kabupaten Sumba Barat Daya menjemput mayat pasien di RS Karitas bersama keluarga, wakil bupati Sumba Barat Daya dan sejumlah TNI-POLRI wilayah hukum polres SBD dan para tim medis mengantar jenasah dikampung besar lombu kecamatan wewewa tengah guna pemakaman secara Protokol kesehatan.

Satgas Covid-19 SBD ketika mengiringi proses pemakaman jenazah Covid-19.

Camat wewewa tengah yang mewakili keluarga besar yang berduka dalam sepatakata menjelaskan riwayat ibu Syoneta bahwa ibu Syoneta Taka masuk rumah sakit Lendemoripa pada hari sabtu 4 september 2021 . Menurut camat bahwa dia sendirilah yang mengantar ibu Syaneta bersama anak-anaknya tanpa diketahui oleh orang tuanya bersama keluarga lain karena kala itu oksigen ibu Syaneta menurun sehingga kami putuskan ,sehingga malamnya mama/ibu syaneta diperiksa oleh dr Dedy dan hasil pemeriksaan dinyatakan positif covid 19 serta kamipun tidak panik . Kami berharap bahwa akan mendapat perawatan dan punyakeyakinan untuk sembuh . Nah ketika mama sudah dirawat keesokannya kami tidak lagi sempat menjengut secara dekat tetapi kami hanya menatap mama dengan vc .kemudian pada hari senin pagi para tim medis menelpon kami untuk segera datang di rumah sakit karena kondisi mama syaneta semakin memburuk serta oksigen tambah menurun dan kala itu kebetulan ada kegiatan yang sangat penting akhirnya saya menyuruh adik-adik saya untuk lebih dahulu keruma sakit namun mamapun berharap untuk saya pribadi harus hadir sehingga ketika kami sampai ternyata mama mau berpesan . Namun karena suasana audah terpisah akhirnya kami hanya vc dan karenah sudah tidak ada harapan saya langaung infokan langaung pada bapak wakil bupati serta menginformaaikan pada keluarga yang lain . Tepat jam 1:30 tuhan sudah berkehendak lain,telah menghembuskan napasnya yg terahkir.

Pemotongan Hewan Kerbau tanda penghormatan terhadap Almarhumah Saneta Taka.

Lanjutnya,Dengan meninggalnya mama Syaneta apa lagi dalam kondisi PPKM 1×24 jam kami sebagai keluaga besar tidak menerima cara pemakaman seperti ini yakni dengan prokes . Namun karena sudah aturan Nasional sebagai orang mengerti tentunya kami terima pemakaman seperti ini dengan prinsip ” kalau bukan kami siapa lagi ” dan kami terima dengan lapang dada serta berterimakasi kepada seluruh tim covid yang telah memberi kesempatan untuk melakukan doa dan penyembelian hewan secara budaya , ungkap camat .

Tinggalkan Balasan