Camat Loura dan Kabid DLH Memantau TPA Desa Ramadana Dan Menurunkan Alat Berat Guna Merapikan Sampah.

PasolaPos.Com – Loura. Sehubungan dengan memutus mata rantai penyebaran covid-19 dan mengantisipasi bahaya penyebaran virus penyakit menular lainnya yang terjangkit lewat sampah maka pemerintah menertibkan hamparan sampah dan mengamankan sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang semestinya.

Pemantauan Alat Berat Exsavator di lokasi TPA desa Ramadana.

Beberapa pekan lalu (30/07/21), Camat Loura YT.Kawi dan staf bersama Falentinus Teda Kabid Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) kabupaten Sumba Barat Daya dan Kepala desa Ramadana Stefanus Ama Nunu serta satuan Pol-PP siaga menanti unit Exsavator sampah untuk beroperasi di lokasi TPA yang bertempat di desa Ramadana kecamatan Loura kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Falentinus Tena kabid DLH menyampaikan kepada media ini terkait operasional unit exavator dilokasi TPA difungsikan untuk merapihkan sampah yang berceceran dan dibuang pada tempat yang telah disediakan.

Selaku Kabid Dinas Lingkungan Hidup dirinya akan terus memperhatikan lokasi Tempat Pembuangan Akhir(TPA) dan juga akan berkoordinasi dengan kepala dinas terkait dengan pengelolaan selanjutnya.

” Untuk operasional baik sarana dan prasarana maupun operator exavator tentunya kami akan persiapkan. Dan sampah yang menumpuk ini akan dirapihkan menggunakan exsa. Kaitan dengan pengelolaan limbah atau sampah menjadi organik tentunya punya proses yang nantinya diatur langsung oleh kadis,” Tutur kabid DLH.

Alat berat yang diperuntukan khusus untuk TPA Desa Ramadana.

Hasil koordinasi dengan camat Loura dan kepala desa Ramadana terkait BBM dan keamanan alat berat tersebut untuk sementara di amankan di desa Ramadana dan diperuntukan khusus untuk merapikan sampah yang menumpuk di lokasi TPA.

” Kaitan dengan exa yang tengah berada dilokasi TPA saat ini. Demi keamanan alat tersebut, kami akan koordinasikan dengan Kades Ramadana,” sambung kabid DLH.

Lanjutnya, bahwa alat ini tidak akan dikemana-manakan karena ini sudah jelas diperuntukkan khusus untuk sampah. Dan manakala ada yang membutuhkan exa untuk keperluan lainnya, kami akan menyewakan dengan harga per jam 5 juta yang nantinya akan disetor ke daerah dan kalaupun tidak ada yang menyewanya maka alat ini akan tetap berada di tempat, tegas kabid DLH.

Camat loura YT.Kawi terkait exavator yang berada dilokasi TPA mengatakan kepada media ini bahwa TPA yang ada diwilayah kecamatan Loura cukup besar maka tentunya akan membutuhkan alat berat untuk merapikan sampah.

” saya berprinsip hanya mengejar kebersihan.
Sekarang ini lagi gencar covid 19 apalagi varian baru, tapi disisi lain ada penyakit yang lebih berbahaya akibat sampah yang berserakan. Saya tidak mau ada warga kecamatan Loura yang jadi korban,” Ujar YT.Kawi.

Lebih lanjut, Sebagai kepala wilayah kecamatan Loura dirinya menegaskan bahwa tidak boleh ada rakyat yang menderita hanya karena tidak aktif mengelola sampah. Walaupun hal tersebut bukan menjadi kewenangannya. Tetapi mengingat akan kebersihan diwilayahnya maka camat turut melibatkan Tripikacam untuk bersama-sama memantau lokasi sampah. Selain itu, pemerintah kecamatan termasuk lembaga media Dinas akan maksimal dalam bekerja dan Dinas Lingkungan Hidup akan selalu rutinitas mengelola sampah sehingga multifungsi.

Keamanan alat berat tersebut akan di jamin 100 % oleh camat Loura dengan mengimbau/edukasi masyarakat untuk menjaga barang negara dan tidak mengecewakan pemerintah yang lebih tinggih.

” Jangan sampai akibat ulah kita, akhirnya alat ini ditarik. Manakala ada yang melakukan tindakan dan kedapatan, akan ditindak secara hukum. Tegas YT.Kawi….

Red(Paul/Eman Lendu/Tim-paspos).

 

Tinggalkan Balasan