Bupati SBD Sukseskan Desa Wisata Dimasa Pandemi Bersama FKUB

TAMBOLAKA,PASOLAPOS.COM – Bupati SBD Kornelius Kodi Mete saat Jumpa pers terkait Kebijakan Membangun Desa Wisata Dimasa Pandemi ,ini adalah Kegiatan bentuk sesuatu baru dialog antar umat beragama Bukan Berkata Dan baca tapi “Kerja ” dan Selamat Kepada Forum yang Sungguh-sungguh hari ini ,mewujudkan sesuatu yang Baru dan saya ingin supaya, ketika Hari ini kita telah Membersihkan sampah, tetapi juga pada saat ini Mari Kita Membersihkan sampah yang ada dalam Pribadi atau individu Kita Masing-masing,agar jangan menjadi penghambat untuk mewujudkan “LODA WAIMA RINGI PADAWAIMA LALA ” Dan hari ini kita berada di sini bersama insan pers untuk Jumpa pers berkaitan dengan Membangun Desa Wisata.

Hadir dalam kegiatan ini di Pantai Pero,Desa Pero Konda,Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete,Wakil Bupati SBD, Marthen Crishtian Takka,SIP., PLT Sekda SBD Fransiskus Marthin Adi Lalo,Kadis Pariwisata Nyoman Agung,dan Kadis Kominfo Rihimeha A. Praing.

Bupati SBD dr.Kornelis Kodi Mete dan Wakilnya Merthen Crishtian Taka bersama Pimpinan dan anggota FKUB di Desa Pero Konda.

Lanjut Kodi Mete, Desa ini Indah, Desa yang Kita pijak ini adalah Desa Pero Konda, tentu ada Keindahan Kita harus pertahankan dan Kita tingkatkan, caranya adalah semua Kita Harus terlibat, pemerintah Desa,terutama bagi Kepala Desa baru terpilih, agar Desa Pero Konda digerakkan betul-betul untuk Bangkit dan bangun Desa Wisata yang Sungguh-sungguh memastikan semua Masyarakat di Desa Pero Konda agar tiba di LODA WAIMA RINGI PADAWAIMA LALA dan juga semua Rakyat didesa-desa sesumba Barat Daya agar tiba di LODA WAIMA RINGI PADAWAIMA LALA.

 

Sambung Kodi Mete, memang syaratnya Desa pariwisata ,Desa Harus bersih, harus sejuk, harus Terang, harus aman dan Tertib tenteram, harus enyam, dan jangan lupa harus pintar, kuat agar ketika ada godaan-godaan yang merayu untuk masuk pada hal-hal yang Negatif punya kemampuan untuk menangkal, dan saya Senang sekali hari ini bersama dengan Forum Lintas Umat Beragama Berbicara toleransi dan Sungguh itu menjadi Modal utama Kita
Tadi saya Mencatat perkataan Bapak Ketua FKUB ada tannda-tanda kelompok Radikalisme, tetapi Kita mempunyai tugas semua untuk temukan dan jangan sekali-sekali memusuhi tetapi Kita menjadi Sahabat, agar ketika ada Kita kurangi, dan ketika berani, maka persahabatn yang menjadi dominan, itulah dunia yang Kita dambakan dan tugas Kita semua, dan tempat pariwisata Kita telah berpose bersama, serta kerinduan saya agar pantai Wisata ini Hijau sepanjang saat ,sehingga punya makna moral, lingkungan harus Hijau agar Kita tidak kekurangan aksigen, Terang Siang dan Malam, aman sejuk, sehingga saya mendorong pemerintah Desa supaya setiap lingkungan Desa baik Desa pariwisata maupun Desa Bukan pariwisata harus Hijau dan sejuk,harus menata, supaya terus menerus Desa tetap Hijau dan sejuk,tata lingkungannya serta Tata Manusianya, agar Sungguh-sungguh ikut berperan secara positif Ungkap Kodi Mete.

Sambung Kodi Mete, pada saat nanti di Kala Covi-19,sudah hilang dan Normal kembali, kita temukan Wisatawan-wisatawan yang Sedang sengaja berjalan Menikmati Indah nya Alam tempat Wisata, hingga sepanjang hari berjalan dan sampai lupa telah Malam

Sehingga ketika ada Wisatawan yang bermalam ada tempat dan betah tinggal di tempat tersebut ,untuk sejahtera, untuk Damai, ketika kita kaitkan kepercyaan Kita masing-masing menginginkan seperti itu dan mari kita Mengambil seperti ini ,itulah Desa Wisata yang Kita dambakan ,kita selalu kerja Keras dan cerdas.

Lanjut Kodi Mete, Dambaan Kita adalah ketika disana ada org kaya yang mampu mendirikan hotel berbintang lima, tetapi di Sumba Barat Daya Dambaan saya adalah walaupun Kita tak kaya, kita mampu Membangu hotel berbintang-bintang, tidak hanya Bintang lima, apa itu, Dia bisa tinggal di Desa bisa menatap langit dan bisa menghitung Bintang -bintang dengan nyaman ,aman, tidak ada yang mengganggu nyamuk sekalipun tidak hinggap dan tidak menggigitnya, itulah Dambaan Desa Wisata sumba Barat Daya
Bisakah kah itu? Jawabannya bisa
Bagaimana Caranya, dengan Kecerdasan, Ketulusan ,keiklasan dan niat Kita semua ujarnya.

Sambungnya, apa itu Desa berair, Desa Bercahanya, Desa mandiri pangan, aman tenteram, Desa pintar cerdas, Desa sehat dan Desa Wisata sederhana aja ujar Kodi Mete,Kalau sudah demikian pasti Umur Kita panjang tidak Mati Cepat, Karena sudah Menikmati Indah nya Alam Wisata di muka bumi ini, Bukan hanya di Sorga saja Kita berbahagia bersama para kudus tetapi Kita juga berbahagia di dunia nyata ini tegas Kodi Mete ,sehingga jangan menunggu Kita berada disorga berbahagia tetapi juga berbahagia di Alam Wisata ini ,itulah Desa Wisata yang Kita gagas di SBD, harapan Kita semua, sepanjang pantai ini yang sembilan puluh tiga kilo meter garis pantai kalau boleh ada tempat-tempat pot yang boleh Kita hiasi, Kita Rawat dan Kita promosikan dan orang bisa tinggal di Desa bermalam-malam agar bisa meningkatkan pendapatan ekonomi Masyarakat

Dan sementara ini juga sekarang kami ada membuat Surat Keputusan (SK) Bupati SBD terkait Dua puluh Empat(24), Desa Wisata ,tetapi tidak Berarti bahwa Desa yang lain tunggu SK tidak, dengan informasi-informasi ini lewat media, Kita terus mendorong dan siap mengambil Bagian
Dan diantara dua puluh Empat Desa Wisata, yang telah Kita dorong terus diantarnya Desa Maliti Bondo Ate di Kecamatan Kodi Bangedo, tentu butuh mitra-mitra, butuh kelompok-kelompok lain untuk hadir disana, demikian juga di Desa pero Konda, kita dorong terus, demikian juga Tanjung Karoso serta Desa -desa yang lain, terus ada Desa di Laura dan Wejewa juga Indah sekali dan Kita Mulai Kita mencerdaskan Masyarakat di Desa, Bukan pekerjaan gampang, sulit tetapi Kita jangan pesimis tetap optimis, Karena ada komponen-komponen lain yang ada di sana,dan juga sudah tempatkan lima Sarjana di Desa-desa, yang walaupun memang, mereka belum terlalu besar pengaruhnya, tetapi ada titik kecerdasan,mogah-mogahan Waktunya bertambah, dengan memanfaatkan Fasilitas yang ada untuk pembaharu di Desa itu Bukan hanya itu saja, tetapi juga ada LSM dan Stekholder lainnya, kita dorong pemerintah Desa manfaatkan Dana Desa semaksimal Mungkin, mereka belajar transparansi dan akan belajar yang positif Dan kesiapan Desa Periwisata saat ini tentunya masih sesuaikan dengan situasi Karena kita tidak bisa prediksi kapan berhentinya virus ini tetap smangat Melaksanakan penataan secara baik sehingga secara perlahan Covid -19 sudah musnah, jelas Kita akan melaksanakan Kegiatan secara efektif ,dan kerinduan saya agar Rumah-rumah adat bisa di bangun sebagai tempat menerima tamu dan bahkan bisa menginap disana sudah Kita persiapkan serta Kita dorong terus, menerus, tentang ritual adat budaya Kita dorong agar ketika New Normal , Wisatawan bisa melakukan perjalanannya untuk menuju ke tempat pariwisata tersebut yang menjadi kekayaan Kita bersama-sama.

Proses pembersihan sampah di pantai Pero,Desa Pero Konda demi menyukseskan desa wisata dimasa pandemi.

Ungkap lanjut, Kodi Mete, masih banyak tempat Wisata yang berpotensi, ada air terjun di Desa Delo, Umbu wango, punya potensi yang menjanjikan, tetapi masih menjadi perhatian pemda kedepan terkait Infrastruktur ,tetapi yang membuat Kita berdiam Karena Covid-19,Mogah-mogahan secepatnya covid-19 musnah,agar Kita lebih Fokus pada Infrastruktur jalan ,Infrastruktur jaringan, hingga semuanya bisa Memadai.

Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Romo Kamelus ,Mengatakan bahwa Telah Menciptakan Alam yang Indah ini untuk Kita Nikmati, disini Kita tidak Berbicara tentang Agama, tetapi Berbicara tentang kemanusian ,bahwa Kita semua sebagai Manusia patut bersyukur Kepada Tuhan, Kerena Dia telah menyediakan segala sesuatu yang yang berguna untuk kehidupan Kita semua Hidup bersama lah dengan pemerintah dengan Tokoh Agama, ini lah wujud toleransi bagus di Kabupaten Sumba Barat Daya Ini, kebersamaan ini hendaknya tidak hanya terjalin di Siang hari ini tetapi seterusnya, kebersamaan haruslah menjadi Warna dasar kehidupan Kita ,sebagai Bagian dari Masyarakat SBD baik pemerintah, Tokoh Agama, dan dari tempat ini sebarkan toleransi, Kepada Dunia, Kepada Indonesia, bahwa khusus pulau Sumba ini, adalah warga Masyarakat yang Mencintai Pancasila, yang Mencintai toleransi, yang Mencintai Kerukunan, kita Bangga bahwa Propinsi NTT menduduki toleransi yang sangat tinggi, tugas Kita sebagai warga NTT, bawalah Kerukunan hidup, menjaga posisi Kita, tetap menjadi posisi teratas, Kita berani mewartakan bahwa dari Daerah ini, Propinsi ini bahwa Indonesia akan tetap bertahan, kalau semua orang keluar dari bilik agama, dan Berbicara tentang Bangsa, membicarakan Pancasila ,Kami FKUB sangat mengharapkan dukungan dukungan penuh dari pemerintah untuk bersama kami berpikir Tentang kehadiran kelompok-kelompok in toleransi yang Mungkin kelompok Radikalisme, kelompok garis Keras agar tidak diberi Ruang di tempat ini, kami pingin agar SBD tetap seperti sekarang ini, aman tenteram, tetap menjadi Kabupaten yang Mencintai Kerukunan dan Kedamaian, Kepada teman Kita membangun Mitra dengan pemerintah, kita jadikan pemerintah sebagai rekan kerja dan terima kasih Kepada pemerintah untuk kebersamaan ini sudah memulai untuk mengangkat sampah bersama dan membersihkan tempat Wisata ini Ungkap Ketua FKUB SBD.

 

 

Tinggalkan Balasan