PASOLAPOS,TAMBOLAKA – Fokus Group Discussion (FGD) di kantor dinas pertanian kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Dengan tema Peningkatan Kewaspadaan terhadap Penyakit Rabies di Pulau Sumba,22 Juni 2023.
FGD dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dari seluruh stakeholder yang berada di kabupaten Sumba Barat Daya akibat meningkatnya penyakit rabies (HPR) melalui gigitan hewan (anjing, kucing dan kelelawar).
Meningkatnya kasus rabies di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di pulau Timor telah mendapatkan banyak perhatian dari berbagai pihak.
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengeluarkan surat instruksi penanggulangan rabies di pulau Timor dengan No.05/Disnak/2023, tertanggal 5 Juni 2023.
Dalam rangka menindaklanjuti instruksi Gubernur. BKP Kelas I Kupang melaksanakan kegiatan FGD di BKP Wilayah Waikelo Kabupaten SBD.
Keputusan bersama dari seluruh stakeholder yang hadir dalam diskusi itu, menjadikan Pelabuhan Waikelo dan Bandara Lede Kalumbang sebagai titik fokus dalam upaya pencegahan penyakit rabies khususnya di Kabupaten SBD. Keputusan ini dilakukan mengingat Pelabuhan dan Bandara menjadi akses keluar masuknya hewan dari luar.
kata Kepala BKP Kelas I Kupang, drs. Yulius Umbu Hunggar di aula kantor BKP Wilayah Kerja Weekelo, Desa Radamata, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten SBD.
“Ini adalah instruksi Gubernur NTT, untuk melakukan pencegahan karena lebih baik kita mencegah daripada mengobati. Harapannya kita bersama-sama untuk melakukan pencegahan di pulau Sumba agar bebas dari penyakit rabies,” kata Hunggar.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) SBD AKBP Sigit Harimbawan juga sangat mendukung diskusi ini. Ia juga mengajak seluruh pihak membangun komitmen dan berkolaborasi bersama untuk membangun langkah strategi dalam pencegahan penyakit rabies di pulau Sumba.
Kegiatan ini juga dihadiri, Pasi Intel Kodim 1629/SBD Lettu Infantri. Herad Yohanis Kenny, Kasat Reskrim Polres SBD Iptu Rio Rinaldy Panggabean, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten SBD Drs. Agustinus Pandak, Kepala KSOP Pelabuhan Waikelo drh. Vera Lobo, Kepala Ditjen Hubud Kelas II Tambolaka, serta media pers setempat.

Diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan FGD akan dilakukan di kabupaten Sumba Timur yang yang juga memiliki bandar udara dan pelabuhan laut sebagai akses masuk keluarnya hewan pembawa rabies.