Opini  

Berpolitik tanpa menyingkirkan jabatan orang lain.

(BERPOLITIK TANPA MENYINGKIRKAN JABATAN ORANG LAIN). oleh Anjelina Lara Wati Dappa. Mahasiswi Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik, UNIKA Weetebula.

Politik merupakan suatu kegiatan atau cara untuk mendapatkan kekuasaan untuk memimpin dalam masyarakat dan masyarakat ikut andil dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan dalam memilih pemimpinnya. Kehidupan manusia hampir tidak terlepas dari politik.

Pulau Sumba adalah pulau yang juga dikenal dengan para politik yang hebat. Politik yang memiliki peran dalam mewujudkan suatu kepemimpinan. Banyak cara yang dilakukan agar mencapai suatu tujuan pribadi yaitu kemenangan, namun seringkali mengabaikan kebutuhan atau kenyamanan masyarakat lainnya.

Menurut Andrey Heywood politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan dan mengamademen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak terlepas dari gejala konflik dan kerjasama. Ramlan Subarki juga mengatakan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita temukan adanya perbedaan pendapat yang mengakibatkan suatu masalah dapat terjadi. Seperti perbedaan pendapat dalam memilih pemimpin. Perbedaan pemilihan pemimpin ini yang seringkali memicu adanya suatu konflik yang dapat terjadi. Setiap para calon pemimpin tentunya memiliki orang kepercayaan atau tim sukses, mereka inilah yang membantu mempromosikan para calon pemimpin agar dipilih, banyak hal kebaikan yang akan muncul atau yang dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, seperti suara-suara atau pendukung yang lebih meningkat.

Namun masalah yang sering terjadi yaitu, ketika dalam suatu organisasi atau lembaga, ada beberapa orang-orang atau para pejabat lembaga yang tidak memilih para calon pemimpin dalam pemilihan umum, akan menjadi catatan khusus untuk disingkirkan. Disingkirkan seperti diturunkan dari jabatannya atau bisa jadi dipindahkan ke tempat-tempat yang sangat jauh, jalan yang rusak dan situasi-situasi yang mungkin dapat mengakibatkan kecelakaan dapat terjadi. Apakah hal tersebut menjadi kepuasan karena berhasil memindahkan para masyarakat, pejabat atau para pemimpin lembaga yang tidak memilih mereka dalam politik.

Tempat yang awalnya sudah maju karena kepemimpinannya perlahan-lahan mulai merosot oleh karena keegoisan atau dendam. Sebenarnya apa yang menjadi masalah mereka tidak memilihmu dengan memindahkan, menyingkirkan atau menurunkan jabatan mereka? Banyak orang mengatakan bahwa saya memilihnya berdasarkan dari hati nurani , saya memilih karena saya suka akan dia. Lalu apa yang menjadi permasalahannya? Setiap orang punya hak untuk memilih, jangan menjadikan kekuasaanmu untuk menyingkirkan mereka. Ketika menyingkirkan mereka apakah dapat merubah segala hal? Tentu tidak. Karena apa? Mereka juga punya hati nurani, mereka juga punya perasaan, mereka punya hak untuk memilih siapa yang disukai. Sehingga oleh karena ketidaksukaanmu terhadap dia yang tidak memilihmu mengakibatkan konflik baru.

Konflik baru seperti orang akan malas untuk menjalankan suatu program yang baru di tempat yang baru pula. Hal ini mengakibatkan sosial kehidupan berubah, kependidikan yang berubah. Ketika semua itu terjadi, siapakah yang akan disalahkan?

Tentu mereka lagi yang akan disalahkan, seolah-olah mereka tidak menjalankan suatu kepemimpinan dengan baik, sehingga harapan yang sangat besar bahwa pemindahan kekuasaan dapat dilakukan ketika tempat atau lembaga tersebut benar-benar membutuhkan seorang pemimpin seperti mereka. Tidak berdasarkan pada ketidaksukaanmu terhadap dia yang tidak memilihmu.

Berdasarkan permasalahan diatas, beberapa upaya yang dilakukan atau yang diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu: Pertama, para pemimpin harus melakukan musyawarah secara umum atau pemberitahuan bahwa akan ada pemindah jabatan, penurunan jabatan, dan pergantian pemimpi jabatan, agar tidak menimbukan konflik yang baru.

Kedua, jangan melibatkan atau menggunakan kekuasaan untuk menyingkirkan orang lain, berdamai dengan situasi atau kondisi dimana ada kekecewaan ketika mengetahui bahwa dia tidak memilihmu menjadi pemimpin. Ketiga, membangun komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik dapat mempengaruhi kerja sama yang baik pula, sehingga berusahalah untuk membangun kumunikasi agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan dalam suatu pemerintahan.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengedepankan kebutuhan umum, bukan kebutuhan pribadi!

 

Tinggalkan Balasan