Figur  

Banyak Pemimpin yang Jadi Kacang Lupa Kulit.

Tambolaka, Pasola Pos – Banyak pemimpin yang ketika sudah terpilih mulai melupakan janjinya. Jika ada peribahasa yang mengatakan ibarat kacang lupa kulit, maka pemimpin seperti ini diibaratkan kacang yang lupa tanah. Lupa siapa yang membuatnya tumbuh dan besar.

Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten SBD, Yohanes Ngongo mengatakan hal ini pada acara pelantikan pengurus DPC partai tersebut, Selasa (26/10) di Hotel Sumba Sejahtera. Pelantikan yang dilakukan oleh Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT, Drs. Refafi Gah, SH, MPd ini juga dihadiri Ketua Bappilu Hanura NTT, dan anggota DPRD NTT, Dominggus Dama.

Ketua DPD Partai Hanura NTT Drh.Refadi Gah,SH,Mpd dalam acara pelantikan yang dilaksanakan di Hotel Sumba Sejahtera,SBD.

Pada kesempatan itu, Yohanes Ngongo juga mengingatkan agar kader Hanura tidak bermental kerupuk, sehingga sering bekerja di bawah ancaman. Hal seperti ini, sebut dia, harus dibasmi.
“Tidak perlu takut mengerjakan hal yang benar. Oleh karena itu saya minta kepada seluruh pengurus, DPC, PAC se-Kabupaten SBD agar bekerja ekstra time. Misalnya, ketika butuh kelengkapan administrasi maka harus segera kita dibereskan. Jika orang lain bekerja lima jam, maka kita bekerja tujuh jam. Apalagi di jaman digital ini, semua menjadi lebih mudah dan kita butuh kecepatan,” tandasnya.

Ketua DPC Hanura SBD Yohanis Ngongo dalam sambutannya yang didampingi Ketua DPD Hanura NTT.

Dirinya mengaku bangga menjadi orang Hanura, karena partai Hanura adalah partai yang nasionalis, menarik, dan berpihak kepada mereka yang tertindas dan dilupakan. Oleh sebab itu, patutlah partai ini dipertahankan di Loda Wee Maringi Pada Wee Malala.

Ia juga mengajak seluruh kader Hanura di SBD agar memupuk rasa memiliki terhadap partai ini. Yohanes mengutip kata-kata Presiden Jokowi, kalau Hanura dikelola dengan bagus maka akan menjadi partai yang besar di seluruh Indonesia.

“Ada rasa memiliki artinya siap bertarung. Berani berbuat jika itu untuk kepentingan rakyat kecil. Bertindak dan berani mengambil resiko atas sebuah kebenaran. Karena itu, kita juga harus menyiapkan mental untuk menjadi pejuang tangguh,” katanya menyemangati kader Hanura.
Pada bagian lain, salah satu pengusaha muda lokal yang sukses ini menambahkan, semua putra-putri yang lahir di Loda Wee Maringi Pada Wee Malala punya hak untuk menjadi pemimpin.

Oleh sebab itu, partai Hanura tidak lagi menjadi tv tanpa remote, dimana tvnya ada, tetapi remotenya dipegang orang lain. Namun kali ini remote tersebut harus dalam genggaman sehingga tidak dikendalikan orang lain.
“Kader Hanura juga harus rendah hati sehingga bisa melihat saudara kita yang masih susah dan berkekurangan. Inilah tugas kita. Saya harap Hanura di Kabupaten SBD menjadi garam, tidak kelihatan di dalam air namun dirasakan oleh semua yang membutuhkannya,” pungkas Yohanes.

Dalam sambutannya, Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT, Drs. Refafi Gah, SH, MPd mengatakan, pengurus partai yang dilantik, bertugas untuk melakukan pergerakan-pergerakan politik di Kabupaten SBD. Roda organisasi ini sudah harus bekerja dengan sistem yang telah ada
“Roda organisasi ini harus mulai bekerja, maju, dan tidak perlu merasa minder. Hanura ini partai besar di NTT, memiliki 59 kursi di semua kabupaten/kota se-NTT. Kolaborasi dan solidaritas antar tingkatan struktur partai harus terjaga. Tentunya ini juga bergantung kepada nahkodanya. Kalau nahkodanya becus mengurus partai, saya yakin apa yang disampaikan ketua DPC dan menjadi mimpi besar partai akan tercapai di 2024,” tukas Refafi.

Ia juga berharap, agar kepengurusan yang ada harus berpikir lebih maju, produktif, inovatif, dan energik. Semua upaya dikonsentrasikan untuk membesarkan partai ini. Menjadi pemimpin itu harus memiliki tanggung jawab dan komitmen menjalankan fungsi organisasi dengan baik.
“Kita semua harus bangkit dari ketertinggalan. Kita mesti mampu bersaing dengan partai-partai besar, seperti yang disampaikan oleh ketua DPC Pak Yohanes Ngongo. Hanura telah menjadi panglima dalam mengambil keputusan dan kebijakan politik. Kader Hanura yang saya resmikan hari ini harus bersedia menyiapkan diri menjadi calon pemimpin di daerah ini. Jangan lagi menjadi penonton, jadilah pelaku sejarah baru di Kabupaten SBD,” tambahnya pula.

 

***Red(Pasolapos)…

Tinggalkan Balasan