Tambolaka-Pasolapos.com. Layanan jasa angkutan udara di Bandara Udara Tambolaka, SBD memang harus perlu di benahi agar benar-benar sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku.
Hal tersebut dikatakan Kepala Kantor Unit Pengelola Banda Udara Tambolaka Agus Priyatmono ,ST, MM saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (16/09/2022).
Dibanding bandara yang saya pimpin sebelumnya, beda jauh banget. Pelayanan harus mengacu pada safety, security, service, dan complain.keselamatan, keamanan, pelayanan, terhadap regulasi yang ada,” tutur Agus yang baru menjabat sebagai kepala Bandara Tambolaka sejak 15 Agustus 2022 lalu.
Agus menyebut, fasilitas yang ada di bandara ini semuanya masih tergolong kurang. Dari sisi udara misalnya, saat kemarin belum masuk kategori aman untuk pelayanan.
Salah satunya, ground handling yang melayani jasa pendaratan pesawat terbang di sisi darat saat itu masih menggunakan sebuah mobil panther yang tidak memiliki fasilitas apa pun.
“Sudah saya suruh keluar mobil panther itu. Saya minta ganti dengan peralatan yang benar-benar bisa digunakan di sisi udara dan sedang diproses BTT (Baggage Towing Tractor) yang nantinya berfungsi untuk menarik troli,” pinta Agus.
Peralatan BTT pun sudah didatangkan, dan sedang dalam proses sertifikasi, termasuk petugas yang mengendarai BTT juga harus mengantongi TIM (Tanda Izin Mengemudi).
Demikian halnya di terminal, akan ditempatkan juga kotak untuk aduan layanan dari pengguna jasa di bandara ini. Bahkan AC yang ada di terminal tersebut pun dalam kondisi rusak.
Tidak terkecuali tempat sampah juga dinilainya masih belum maksimal. Karena itu akan dibenahi agar dapat dipilah antara sampah organik dan anorganik, termasuk menertibkan kebiasaan makan sirih pinang dalam area bandara.
Agus juga meminta kepada rekan wartawan “Tolong teman-teman wartawan bantu publikasi untuk mengedukasi warga supaya tidak sembarang meludah saat makan sirih di kintal bandara. Kita juga akan upayakan agar nanti dibuatkan tempat terpisah bagi yang mau menyirih seperti area merokok yang selama ini sudah disediakan,” papar Agus.
Hal ini jadi perhatian sosok yang sebelumnya memimpin sebuah bandara di Kalimantan Utara.Agus juga menyikapi kebersihan toilet dan kintal bandara. Karena itu, pihak yang menangani cleaning service akan dipanggilnya.
Pembenahan ini, sebut Agus, terkait pula dengan pemberlakuan sistem pemberian anggaran terhadap perawatan fasilitas oleh pemerintah yang juga sudah berubah regulasinya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pengelolaan anggaran perawatan aset saat ini lebih transparan. Jika saat lalu apa yang sudah diajukan dapat disetujui, kini tidak lagi, karena aset bersangkutan sudah harus dilaporkan dan terdaftar ke sistem aset barang milik negara di kementerian keuangan.
Diakuinya, fasilitas publik di bandara ini memang belum sempurna, dimana harus ada yang khusus untuk warga lanjut usia dan penyandang disabilitas. Jika ada anggarannya akan dikerjakan, apabila belum bisa diajukan nanti.
Untuk tahun anggaran 2023 sudah diajukan di awal tahun kemarin dan sudah proses. Kalau mau usul lagi apa bisa diterima atau tidak, termasuk parkiran juga belum,klasifikasinya batas antara mobil A, B, atau C harus diperjelas. PR saya banyak banget,” tuturnya.
Ia berharap, dengan kolaborasi seluruh karyawan/karyawati Bandara Tambolaka, ke depan akan bisa dipilah apa yang nanti harus diperbaiki untuk menunjang layanan publik yang makin berkualitas.
Ia menambahkan, setelah ditelusuri, ternyata masih ada aset bandara yang tercatat sebagai milik pemerintah daerah. Otomatis, perawatan terhadap aset ini pun tidak bisa dilakukan.
“Saya dapat informasi dari teman-teman, saat diserahkan oleh Pemda Sumba Barat kepada Pemda SBD yang kemudian diserahkan ke Dirjen Perhubungan Udara, ada beberapa barang atau aset yang belum rampung statusnya,” jelas Agus.
Terkait aset seperti ini, pihaknya akan melakukan pembenahan agar tidak lagi menjadi kendala dalam perawatan seluruh fasilitas di area bandara.Tandas Agus
(Red.Paul).