Rapat Evaluasi COVID-19 posko utama kabupaten SBD.

Tambolaka , —- Komunikasi posko sebelun New Normal agar tetap jalankan sebagai bagian dari fungsi pengawasan , pemantauan dan pencegahan tentang wabah pandemi .

Disiplin adalah salah satu tolak ukur keberhasilan , seperti pengawasan tempat keramaian , pasar,bandara,rumah ibadah .
New Normal yaitu cara hidup baru dalam hal ini kita harus bermasker , jaga jarak , cuci tangan menggunakan sabun serta bilas pada air yang mengalir. Dan untuk kita ketahui bersama bahwa kekuatan pemerintah khususnya dikabupaten Sumba Barat Daya yakni ada di tangan atau pundak pemerintah kecamatan dan pemerintah Desa .

Dalam beberapa hari kedepan terkait dengan kedatangan warga Pekerja Migran Indonesia atau PMI maupun angkutan umum guna penanganan serius , saya minta agar Dinas perhubungan kabupaten Sumba Barat Daya maupun tim sat gas atau tim terpadu tetap siaga jalankan tugas sehingga kabupaten kita tetap dalam kondisi kondusif , demikian disampaikan PLT,Sekretaris Daerah Bernardus Bulu selaku ketua umum corona virus disease 19 pada kegiatan evaluasi penerapan New Normal yang berlangsung diposko utama kabupaten.

Pada kegiatan evaluasi penerapan new normal , beberapa point yang di bahas seperti penerapan new normal yang merupakan salah satu cara hidup baru berkaitan wabah pandemi adalah agar tim satgas tetap beroperasi pada beberapa titik keramaian maupun tempat rawan , juga melakukan sidak pada setiap sekolah , kampus agar warga masyarakat sedaratan sumba terlebih khusus warga masyarakat Sumba Barat Daya benar tertib dan taat serta memahami penerapan new normal .

Drs.Yohanes Tende.

Dari beberapa point yang di bahas , Drs.Yohanes Tende selaku wakil ketua umum pelaksana covid dalam sepatah kata mengatakan : Berat bagi kita bahwa apa yang disampaikan bapak presiden tentang new normal, seandainya masih dalam kasus berat seperti 11 orang saat ini yang di SWAB 26 orang dari katewel pelaku perjalanan zona merah dan 68 selaku pekerja TJAP karoso yang dirapid ,maka akan kembali ditutup new normal.
Untuk Strategi pencegahan tetap nornal atau aktif khususnya pada beberapa posko yang ada di desa dan kecamatan yang tidak lagi mengambil Teck over dana dari kabupaten atau kesehatan , agar sat gas kedepan melakukan preventif lebih Serius dan fungsi kemanusiaan harus ditolerir .

Lain dari itu , sistim penanganan antar kabupaten sebagai bentuk penanganan kita , dan untuk gugus tugas harus lakukan patroli , baik disekolah , masjid dan gereja karena tingkat kepatuhan Masyarakat belum Optimal sehingga penerapan New Normal benar-benar menukik , ungkap Jhohanes Tende mengakhiri … ..Red(Paul-eman)

Tinggalkan Balasan